Lomba Wawasan Kebangsaan untuk Guru Sekolah di Surabaya
Wawasan kebangsaan tak harus dipahami oleh para siswa saja, tetapi juga pendidik dan tenaga pendidik. Semangat inilah yang digaungkan oleh Hason Sitorus, pendiri Klinik Pendidikan Global Mandiri.
Baginya, wawasan kebangsaan akan lebih tertanam apabila pendidik (guru) dan tenaga pendidik juga ikut memahami dan menerapkannya. Pihaknya pun akan mengelar lomba wawasan kebangsaan untuk pendidik dan tenaga pendidik.
"Perlombaan akan dilakukan secara daring, sedangkan pesertanya tidak hanya dari dalam kota, namun juga diperuntukkan bagi guru yang dari luar kota Surabaya. Flayer sudah kami siapkan dan kami sosialisasikan, kami buat secara online se-Surabaya dan sekitarnya," kata Hason.
Dia menyebut, digelarnya lomba tersebut lantaran ingin menjaga keberadaan nilai-nilai Pancasila pada pelajar melalui para guru.
"Saya tidak ingin nilai-nilai Pancasila tersebut luntur. Untuk itu, kami buat acara seperti. Di mana soal lomba dirancang khusus dan disesuaikan dengan pembelajaran saat ini," terangnya.
Lomba ini pun didukung oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Kota Surabaya. Koordinator MKKS, Erwin Darmogo mengatakan, kegiatan tersebut bernuansa positif, di mana bertujuan memperluas sudut pandang para guru tentang rasa nasionalisme yang kemudian diajarkan kepada para siswa siswinya.
"Wawasan kebangsaan ini terkait banyak hal. Mulai dari moral, nilai-nilai Pancasila dan cara menerapkannya kepada para murid," kata Erwin saat ditemui.
Maka itu, Erwin menyatakan MKKS SMP Swasta Surabaya siap menyosialisasikan lomba wawasan kebangsaan ini ke seluruh sekolah melalui lima koordinator wilayah, yakni Surabaya pusat, barat, timur, selatan, dan utara.
Di Kota Surabaya terdapat 265 sekolah swasta dengan jumlah berkisar 18 ribu guru.
"Kami mendorong semua guru sekolah swasta, khususnya SMP mengikuti lomba ini. Sebab, mereka sebagai ujung tombak mengajarkan nasionalisme kepada anak-anak," tandasnya.