Lomba Senam Maumere Meriahkan Acara Minggu Pertanian
Pemerintah Kota Surabaya, kembali mengadakan acara Minggu Pertanian di Balai Kota Surabaya, Minggu 25 Agustus 2019. Acara tersebut menjadi ajang promosi produk pertanian, perikanan dan peternakan di Kota Surabaya.
Ratusan warga Surabaya datang untuk berbelanja produk pertanian, perikanan dan peternakan. Acara Minggu Pertanian juga dimeriahkan dengan lomba joget atau senam Maumere. Uniknya, para peserta senam maumere menggunakan kostum-kostum unik, dan baju khas daerah luar Surabaya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Erna Purnawati mengatakan, acara Minggu Pertanian pad hari ini diikuti oleh sekitar 30 UMKM dari masing-masing kecamatan di Kota Surabaya. Pameran produk bumi Surabaya ini dibuka mulai pukul 06.00-10.00 WIB.
“Biasanya acara ini kami gelar satu bulan sekali. Pada bulan Agustus kali ini, kami targetkan hari ini transaksi total mencapai Rp 30-40 juta, itu target semuanya,” kata dia.
Selain itu menurut Erna, Minggu Pertanian kali ini memang sengaja digelar berbeda oleh Pemkot Surabaya, khusunya DKPP. Supaya warga Surabaya semakin antusias hadir dan membeli berbagai produk yang dipamerkan oleh para pelaku usaha UMKM.
“Biasanya kan cuma pameran aja, nah karena digabungkan dengan lomba gemu famire atau senam maumere ini, akhirnya tambah ramai acara bulan ini,” kata Erna.
Erna mengatakan, selain di Balai Kota Surabaya, biasanya gelaran Minggu Pertanian dan pameran produk UMKM ini digelar di kantor DKPP. Karena tak selamanya halaman Balai Kota Surabaya bisa digunakan untuk gelaran acara tersebut.
“Kalau di Balai Kota tidak bisa, biasanya kami gelar di kantor DKPP. Kalau di sana, banyak anak-anak yang berkunjung malahan. Yang pasti ini akan terus kami gelar untuk mempromosikan hasil produk pertanian Kota Surabaya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Olahraga Dispora Surabaya Arief Setia Purwanto mengatakan, lomba Gemu Famire ini memang sengaja digelar untuk memeriahkan Minggu Pertanian program DKPP Kota Surabaya.
Saat ditanya, apakah pemilihan lomba senam gemu famire atau senam maumere adalah respon Pemkot Surabaya terkait kerusuhan beberapa waktu lalu di Asrama Papua. Ia tegas menolak.
Menurutnya, alasan Dispora memilih lomba Gemu Famire atau Senam Maumere ini untuk memeriahkan acara Minggu Pertanian karena, senam gemu famire ini sangat digemari dan populer di Surabaya. Mulai tingkat remaja hingga lansia, ada program senam Gemu Famire atau Senam Maumere.
“Jadi, ini sudah lama populer di Surabaya. Sehingga bukan hanya semata-mata karena ada kejadian di Papua akhir-akhir ini akhirnya kita memilih lomba senam ini. Tidak,” kata dia.
Meski begitu ia mengatakan bahwa, dengan diadakannya lomba Gemu Famire atau Senam Maumere ini, menandakan bahwa, Kota Surabaya adalah kota yang bisa menjadi rumah bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Surabaya sebagai rumah bersama, menjadi tempat dan berkumpulnya beragam adat, budaya, dan suku bangsa yang ada di seluruh Indonesia,” pungkasnya