Lomba Dai MUI Gresik, Miftakhul Firman Raih Juara Pertama
Miftakhul Firman Ferdiansyah Efendi, pemuda asli Sidayu, Kabupaten Gresik, berhasil meraih juara Lomba Dai Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) Gresik.
Pemuda 18 tahun itu menjadi juara karena penampilannya yang unik. Ia mampu mencuri perhatian dewan juri dengan membawa boneka kayu sebagai teman tampil dalam lomba ceramah.
Ditambah, mahasiswa dari Universitas Negeri Malang itu, saat tampil tidak meninggalkan kultur budaya Jawa. Hal itu membuat dewan juri tertegun bangga. Ia memakai sarung lengkap dengan simbol wayang.
Tentu saja, menjadi juara satu tidak pernah ia sangka. Sebab lawan terberat pada lomba-lomba sebelumnya kebetulan ikut menjadi peserta da’i milenial juga.
“Tidak menyangka, sebab lawannya berat semua. Seperti Mas Zayyinul di beberapa kesempatan lomba sempat ketemu. Tapi saya belum pernah menang. Alhamdulillah dengan metode membawa boneka juri menjadi tampil beda,” kata Miftakhul Firman Ferdiansyah Efendi, saat diwawancarai tim juri.
Lomba Dai Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) Gresik ditayangkan secara live di TV9 akhirnya berakhir, Sabtu 30 Oktober 2021.
Juara Kedua, Kader Santri
Juara kedua dai milenial MUI Gresik diraih Farida Ariani. Mahasiswi Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, itu juga tidak menyangka bakal menjadi juara. Kondisinya yang masih sakit setelah operasi membuat dirinya agak kewalahan.
Kendati demikian, hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk tampil maksimal di hadapan juri.
“Alhamdulillah itu jawaban Allah. Saya awalnya ikut lomba khitobah bahasa arab di Mesir mewakili Indonesia. Tapi tidak bisa karena sakit operasi akhirnya pulang. Lalu ada lomba di MUI saya ikut ternyata jawabanya di sini,” terang perempuan kelahiran 20 Januari tahun 2000.
Juara Ketiga dari UM
Sedangkan juara ketiga diraih oleh Muhammad Zayyinul Alami Hakim. Mahasiswa Universitas Negeri Malang itu juga sama yang dirasakan Farida Ariani. Ia dalam kondisi sakit, ditambah perjalanan jauh membuat pemuda kelahiran Kediri tersebut sempat kelelahan.
“Batuk sama pilek, jadi agak susah tadi mengatur nafas saat tampil. Tapi sukur bisa diatasi. Saya puas dengan yang didapatkan,” jelas pemuda yang pernah menjuarai da’i sebanyak sebelas kali.
Babak Final
Perlu diketahui, ada enam peserta yang masuk di babak final ini. Mereka adalah Farida Ariani, perwakilan mahasiswi Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Zaiyinul Aalimil (asal Kediri, utusan Universitas Negeri Malang), Fathul Ikhsan (asal Kalibaru, Banyuwangi, utusan Kampus IAI Darusalam).
Mitakhul Firman Ferdiansyah (asal Sidayu, Gresik, utusan Universitas Negeri Malang), Syaiful Aris dan Mahdin (asal Tambakberas, utusan Ponpes Bahrul Ulum Jombang), dan Ainul Hariroh (asal Sangkapura, utusan PC Fatayat Bawean)