Lolos Screening, 224 Peserta Lanjut Bertarung di Turnamen
"Indonesia, kita bisa!" lantang teriakan ratusan anak di GOR KONI, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Juli 2019. Mereka merupakan atlet-atlet belia yang menjajal kemampuan melalui Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019. Pada tahun ini, ajang pencarian bibit-bibit pebulutangkis calon juara dunia tersebut terbagi dalam dua kelompok usia, U-11 (di bawah usia 11 tahun) dan U-13 (di bawah usia 13 tahun), baik putra maupun putri.
Di hari pembuka Audisi Umum digelar Tahap Screening, dimana sebanyak 705 peserta bertanding berdasarkan kategori usia masing-masing dalam durasi sekitar sepuluh menit. Selama waktu pertandingan itu, Tim Pencari Bakat yang dipimpin oleh Christian Hadinata, melakukan seleksi siapa saja peserta yang berhak melaju ke Tahap Turnamen.
Selain Christian, para legenda bulutangkis Indonesia serta tim pelatih PB Djarum yang termasuk dalam Tim Pencari Bakat, terdiri dari Fung Permadi, Lius Pongoh, Denny Kantono, Yuni Kartika, Sigit Budiarto, Hastomo Arbi, Liliyana Natsir, Engga Setiawan, Bandar Sigit Pamungkas, Sulaiman, dan Nimas Rani.
Salah satu hal unik ditemukan oleh Tim Pencari Bakat pada Audisi Umum di Kota Kembang ini, yakni teknik dasar backhand yang mumpuni. Lius Pongoh menyatakan, pukulan backhand khas para pebulutangkis asal Jawa Barat seperti sudah sedari turunan bersambung turunan. "Jawa Barat ini emang unik, selain menurut saya tekniknya rata-rata bagus, tapi backhand-nya seperti berbeda dan tajam," tutur atlet bulutangkis nasional yang identik dengan julukan "Si Bola Karet" ini.
"Dari mulai Iie Sumirat hingga sekarang ada (Anthony Sinisuka) Ginting, mereka punya backhand yang khas. Lalu ada Taufik (Hidayat) yang itu sih backhand-nya nggak usah ditanya. Itu sudah seperti tipikal khas pukulannya orang Jawa Barat," Lius, menambahkan.
Seri pembuka Audisi Umum Djarum Bulutangkis 2019 ini juga diikuti sejumlah peserta asal luar Pulau Jawa, seperti Bali, Banten, Kalimantan Tengah, Bangka Belitung, Lampung, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, serta Sumatera Selatan. Satu di antara mereka yakni Kevin Satrio Wibowo. Setahun silam, pebulutangkis muda yang mengidolakan Kevin Sanjaya Sukamuljo ini sudah berkali-kali mengikuti Audisi Umum dan hampir menjadi penghuni asrama PB Djarum di Kudus.
"Saya sudah empat kali ikut audisi di banyak kota. Dan sudah sempat sekali masuk karantina di Kudus. Tapi saya masih kurang dalam fisik dan kecepatan, itu yang saya perbaiki supaya saya tahun ini bisa masuk PB Djarum," ujar pelajar yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP PGRI Pekanbaru ini.
Dari Tahap Screening yang berakhir pada Minggu, 28 Juli 2019 malam, Tim Pencari Bakat meloloskan 224 peserta, yang terdiri dari 64 peserta di kelompok usia U11 Putra, 27 peserta (U11 Putri), 102 peserta (U13 Putra), dan 31 peserta (U13 Putri). Keesokan harinya, Senin, 29 Juli 2019, para pebulutangkis muda ini kembali bertarung di Tahap Turnamen yang menggunakan sistem gugur. Mereka akan menunjukkan bakat terbaik mereka guna menjaga peluang meraih Super Tiket menuju tahap Final Audisi di Kudus pada 20-22 November 2019.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 dapat diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10), U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun). Audisi akan dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman www.pbdjarum.org atau dengan mendaftarkan diri secara langsung sehari sebelum pelaksanaan Audisi Umum di GOR setiap kota audisi. Peserta diwajibkan melakukan daftar ulang satu hari sebelum tahap seleksi (H-1) sesuai kota audisi pilihannya.
Jadwal Pelaksanaan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019:
1. 28-30 Juli, GOR Koni Bandung
2. 8-10 September, GOR Satria, Purwokerto
3. 20-22 Oktober GOR Sudirman, Surabaya
4. 27–29 Oktober, GOR RM Said, Karanganyar
5. 17-19 November, GOR Djarum, Jati, Kudus
6. 20-22 November, Final di GOR Djarum, Jati, Kudus
Advertisement