Lolos ke Semifinal AS Terbuka, Belinda Bencic Tak Senang
Belinda Bencic, menjadi pemain Swiss terakhir yang tersisa di AS Terbuka. Fakta ini ternyata membuat petenis tunggal putri asal Swiss ini tak senang. Sebab, kini tumpuhan negaranya ada di pundaknya.
Bencic melaju ke semifinal grand slam pertamanya pada hari Rabu dengan kemenangan dua set langsung atas petenis Kroasia, Donna Vekic.
Di babak selanjutnya, dia akan bertemu salah satu dari Bianca Andreescu atau Elise Mertens untuk dalam perebutan satu tiket final. Dengan kemenangan ini, Bencic menjadi satu-satunya pembawa bendera untuk negaranya setelah Stan Wawrinka mengandaskan Roger Federer di perempat final tunggal putra.
"Ini bukan hal yang baik. Saya sebenarnya tidak senang dengan hal ini," kata Bencic pada konferensi pers seperti dikutip dari Sportskeeda.
"Saya agak terkejut, karena tak seperti yang semua orang kira. Sebab akan sangat baik jika dia (Federer) juga bisa mencapai semifinal. Tapi saya senang saya bisa melakukannya untuk mereka dan tak membiarkan panji-panji Swiss jatuh," ujar Bencic.
Untuk sampai ke titik bukanlah jalan yang mudah bagi Bencic. Pasalnya, ia pernah berada di peringkat ketujuh dunia, namun ia harus kehilangan posisinya, bahkan keluar dari top 300 pada 2017 karena cedera yang ia alami.
Sekarang Bencic siap untuk kembali ke peringkat 10 besar, Bencic sendiri tak menampik bahwa menembus semifinal grand slam untuk pertama kali selama berkutat dengan masalah kebugaran.
"Aku bermimpi, tentu saja, tentang hari ini datang, tetapi Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi," tambahnya.
"Anda tidak perlu memikirkannya tepat momen ini tiba. Anda hanya perlu berlatih atau fokus pada pertandinganmu saja,” kata Bencic.
"Saya bekerja keras untuk ini. Ini tidak seperti yang pernah saya bayangkan sebelumnya. Namun, faktanya saya ada di sini. Ya, (itu) perasaan yang sangat bagus.”
"Mimpi setiap pemain tenis jelas adalah untuk memenangkan turnamen terbesar. Saya pikir pasti menjadi nomor satu di dunia dan selalu bermimpi memenangkan grand slam. Tapi saya pikir itu masih jauh.”
"Saya pikir bekerja keras lebih penting untuk saat ini. Hanya mengambil langkah demi langkah, seperti yang saya katakan sepanjang karier saya. Saya tahu itu terdengar membosankan. Begitulah cara Anda harus mendekatinya.”
Menurutnya, sebuah mimpi tidak dapat dipikirkan terlalu jauh ke depan, karena ia yakin hal itu hanya akan membuat seseorang lebih sulit atau mungkin menambah tekanan pada diri sendiri.
"Aku hanya berusaha selangkah lebih dekat dengan itu setiap hari. Hari ini aku selangkah lebih dekat," pungkasnya.
Advertisement