Lolos Final, Basket Surabaya Ingin Kawin Emas
Kota Surabaya masih menunjukkan keperkasaannya di cabang olahraga bola basket pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022.
Tim putra maupun putri sama-sama lolos ke babak final dan berpeluang kembali mengawinkan medali emas seperti di Porprov 2019 lalu.
Di babak semifinal, tim putri membuka jalan ke final usai mengalahkan tuan rumah Kabupaten Jember dengan skor 82-47 di GOR Garuda, Selasa, 28 Juni 2022. Kemudian, tim putra menyusul usai menang telak atas Kabupaten Ngawi dengan skor 120-60.
Sejak kuarter awal, tim basket putra Surabaya ingin memenangkan pertandingan dengan skor besar. Terbukti, pertahanan tinggi diterapkan untuk mempersempit pergerakan lawan. Jika berhasil menguasai bola, para pemain basket Surabaya melalui skema fast break untuk mencetak poin, baik melalui paint area maupun tembakan tiga angka. Hasilnya, Surabaya unggul jauh 40-16 di akhir kuarter pertama.
Di kuarter kedua, Surabaya masih menerapkan skema yang sama. Sayangnya, komunikasi yang kurang baik membuat pertahanan mereka mampu ditembus para pemain Ngawi. Tercatat, Ngawi mampu mencetak dua kali tembakan tiga poin.
Namun, meratanya kualitas pemain Surabaya, plus postur yang lebih tinggi membuat Ngawi tak mampu terus mengejar. Sebaliknya, Surabaya justru kembali menambah angka. Mereka pun unggul 65-29 di penutup kuarter kedua.
Usai jeda istirahat, anak-anak Kota Pahlawan memperbaiki kesalahan yang terjadi terutama soal komunikasi antar pemain. Dengan menggunakan skema pressing ketat, Surabaya kerap mampu memutus aliran bola Ngawi. Hasilnya, Surabaya mampu menambah 41 poin, sedangkan Ngawi hanya 11 poin. Skor akhir kuarter ketiga, 106-40 untuk Surabaya.
Di kuarter pemungkas, Surabaya yang sudah unggul jauh mengendurkan permainan. Akibatnya, Ngawi mampu bangkit dan merepotkan para pemain Surabaya.
Kendati mampu menambah lebih banyak poin, Ngawi gagal membalikkan keadaan. Pertandingan pun berakhir dengan skor 120-60.
Pelatih Surabaya, Dhimas Aniz Setiaputra mengaku kurang puas dengan hasil yang diperoleh anak buahnya karena timnya masih kecolongan banyak poin.
Ia menilai, komunikasi antar pemainnya tidak berjalan baik sehingga membuat permainan lawan bisa berkembang.
"Sebenarnya kurang puas karena masih kemasukan banyak. Pemain kurang konsisten. Di kuarter dua kecolongan banyak. Saya sudah tekankan ke pemain bahwa pertahanan yang bagus membuat nyaman saat menyerang," papar Dhimas.
Untuk itu, ia mengatakan, akan memperbaiki kekurangan yang ada. Sehingga, pada laga final melawan Kota Malang nanti bisa meraih kemenangan.
Advertisement