Lolos Akurasi, 7 Produk UMKM Dipasarkan di 14 Swalayan
Sebanyak tujuh produk Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) Kota Probolinggo akhirnya bisa menembus 14 waralaba (franchise) di Kota Probolinggo. Sisi lain, Pemkot Probolinggo pun memberikan “warning” swalayan yang beroperasi di Kota Probolinggo harus mewadahi produk UMKM.
“Kalau toko modern tidak bisa merangkul pelaku usaha kecil menengah, tentunya saya sebagai pemerintah agak berat untuk mengeluarkan izinnya, ini yang paling penting untuk dicatat,” kata Walikota Habib Hadi Zainal Abidin saat peluncuran tujuh produk UMKM di sebuah swalayan di Kota Probolinggo, Senin, 24 Januari 2022.
Dengan kata lain, kata walikota, kalau dari toko swalayan bisa memberikan pelayanan nyaman dan bagus bagi masuknya produk UMKM, izinnya bisa diberikan.
“Tetapi kalau tidak, tidak perlu ada perpanjangan. Ini yang dinamakan take and give. Apa yang Anda lakukan bermanfaat bagi pelaku UMKM, tentu pemerintah mengapresiasi,” ujar walikota.
Seperti diketahui, sebuah swalayan berjaring nasional menggandeng bekerja sama dengan Pemerintah Kota Probolinggo untuk membangkitkan perekonomian di Kota Bayuangga.
Mengusung tema “Aku Cinta Produk UMKM Kota Probolinggo”, Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) telah memberikan pelatihan pengemasan (packaging), sertifikasi halal sampai dengan pemasaran.
Pelatihan tersebut diharapkan menambah nilai plus bagi sebuah produk yang akan bersaing di toko modern. Akhirnya sebanyak tujuh UMKM lolos akurasi produk sebuh swalayan.
Ketujuh UMKM itu, UMKM Fendysa (piscok keripik pisang), IFA (keripik tempe), Dua Putra (keripik gadung), Dinda (keripik singkong), Jaya Tri (kembang goyang), Iskandar Jaya (rengginang uda), Dwi Surya (keripik usus), Kembang Sari (amplang tengiri) dan UMKM Sulastri (kembang goyang).
Produk UMKM yang lolos akurasi itu berhak mendapat tempat pemasaran di 14 swalayan yang tersebar di wilayah Kota Probolinggo. Contohnya, Fenty, pelaku UMKM dengan usaha piscok keripik pisang yang mengaku, senang produknya masuk swalayan.
“Alhamdulillah, seneng banget. Rezeki buat saya, karena dari 50 UMKM hanya tujuh UMKM saja yang lolos akurasi. Salah satunya produk piscok keripik pisang saya,” katanya.
Ia pun menuturkan mekanisme produknya bisa lolos akurasi Indomaret. Di antaranya, kemasan menarik, legalitas usaha lengkap, rasa enak, harga terjangkau.
“Maksimal enam buah untuk pembukaan (launching). Selanjutnya jika penjualannya bagus bisa ditambahkan lagi, tetapi tetap pihak swalayan yang menentukan jumlahnya,” ujarnya.
Walikota mengaku, berkomitmen mencetak dan mengembangkan 300 UMKM baru melalui DKUPP. Sehingga keberadaan manajemen swalayan yang ikut membantu pengembangan UMKM patut diapresiasi.
Advertisement