Loko Tour Cepu, Berwisata di Hutan Jati dengan Kereta Uap
Loko tour Cepu adalah jalur kereta api wisata yang beroperasi di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Awalnya kereta api milik Perhutan ini digunakan untuk mengangkut kayu jati hasil hutan di kawasan Blora.
Sebagai catatan, loko berikut gerbong kereta api ini merupakan peninggalan era kolonial. Penjajah Belanda mulai membuka hutan jati sebagai hutan industri pada tahun 1870-an. Dengan luas 33.000 hektare, kayu jati Cepu menjadi komoditas bernilai tinggi. Dalam rangka mempercepat pengangkutan kayu, jalur kereta apinya mulai dibangun tahun 1915. Sepanjang abad ke-20, jalur ini beroperasi untuk mengangkut kayu dari Gubug Payung di Desa Temengeng, Kecamatan Sambong, Blora hingga Desa Batokan Kecamatan Kasiman, Bojonegoro.
Namun seiring waktu, loko tour berubah fungsi. Dari fungsi pengangkutan kayu, kini diubah menjadi kereta api pariwisata. Lokasi pemberhentiannya berada di komplek perumahan dan perkantoran Perhutani Sorogo, Ngelo, Kecamatan Cepu. Kemudian menuju ke tempat penimbunan kayu di Desa batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berjarak sekitar 2 kilometer.
Penumpang loko wisata dengan gerbong dari kayu ini, ditarik lokomotif uap kecil buatan du Croo & Brauns, Belanda serta Berliner Maschinebau, Jerman. Naik loko tour bukan soal jaraknya tetapi bisa melihat desain kereta api kuno. Tentu ini jadi daya tarik mereka yang berusia di atas 50 tahun, dan pernah menikmati kereta api uap milik PT Kereta Api Indonesia, era tahun 1970-an.
Harusnya akses perjalanan loko uap Cepu bisa sampai ke hutan jati Gubug Payung di Desa Temengeng, Kecamatan Sambong, Blora berjarak sekitar 24 kilometer. Hutan lindung Gubug Payung bisa menjadi tempat elok, karena di dalamnya terdapat puluhan kayu jati besar dan berumur antara 100 hingga 150 tahun. Sedangkan fungsi kereta api yang dikelola Perhutani ketika itu untuk mengangkut produksi kayu jati. Tapi berhenti karena terjadi banyak kerusakan pada akses relnya.
Loko tour Cepu akhirnya bisa beroperasi kembali, yaitu dengan menggunakan lokomotif diesel terhitung pada Januari 2018 lalu. Di sepanjang perjalanan, penumpang loko tour melewati perkampungan dari Cepu ke Sambong daan melewati hutan jati. Pengelola loko tur Cepu yaitu Perhutani menyediakan paket sewa kereta uap dan diesel.
Menurut Bupati Blora Arief Rohman, loko tur Cepu bisa menjadi lokasi wisata sekaligus sejarah kereta api dan hutan jati. Pihaknya terus mengupayakan pembenahan sarana loko tur, baik yang ada di Cepu dengan lintasan kereta yang dilewati.”Kita terus upayakan itu,” ujarnya mengutip Blorakab.go.id.
Kini, loko tour di Cepu kerap jadi tempat untuk berbagai kegiatan. Tempatnya yang jembar, juga ada depo (bengkel loko) juga bangunan-bangunan lawas dari kayu jati perkantoran Perhutani dan perumahan pensiunan dan keryawan perusahaan pelat merah ini. Kegiatan pertunjukan barongan khas Blora, kerap tampil di loko tour Sorogo, Ngelo, Cepu. Juga untuk tempat reuni para manula mengenang kembali naik kereta kayu.