Lokakarya Pengobatan PMK, Sapi Cukup Disalep dan Makan Bubur
Angin segar bagi peternak sapi yang kini sedang terserang wabah penyakit mulut dan kaki (PMK). Kini sudah ditemukan obatnya dan bisa dilakukan secara mandiri.
Setidaknya, informasi itu disampaikan virologi Indro Cahyono, sekaligus penemu obat PMK sapi saat Lokakarya dan Simulasi Pengobatan PMK di Pendapa Lokatantra Pemkab Lamongan, Senin 25 Juli 2022.
Menurut Indro Cahyono, pengobatan PMK yang menyerang sapi dan hewan berkuku belah lainnya, cukup diolesi salep, dibasuh disinfektan serta diberi makan bubur. Pengobatan bisa dilakukan oleh petugas/dokter hewan. Juga bisa dilakukan pemilik ternak dengan pemberian salep anti PMK di area mulut dan lidah. "Cara pengobatannya tentu ada aturan,” ujar alumni UGM Yogyakarta ini.
Sebelum dilakukan pengobatan, lanjut Indro Cahyono, sebelumnya disemprot dulu dengan disinfektan PH rendah atau asam. Adapun untuk meningkatkan nafsu makannya, perlunya pemberian makanan yang bertekstur lembut seperti bubur yang mengandung vitamin A,C dan E dicampur satu sendok makan minyak nabati.
Hasilnya, dalam penelitian Indro Cahyono, sapi akan sembuh pada hari ke 14, terhitung sejak pertama diketahui gejala terkenak PMK. Pada hari ke 21 sapi tersebut sudah kebal dan terbentuk antibodi. Tapi harus diingat, sapi tetap harus makan dan minum. “Untuk itu perlu makan yang lembut guna menghindari sapi kembung, "terangnya.
Indro Cahyono mengatakan, setelah perlakuan lengkap, persisnya setelah minggu kedua, makanan sapi baru diberi campuran rumput cacah dan menyesuaikan makanan seperti biasanya. "Setelah itu akan sembuh. Dari sejumlah tempat kita melakukan pengobatan, semuanya dinyatakan sembuh, "tandasnya pria yang mendalami virologi hingga Australia ini.
Disinggung soal obatnya, Indro Cahyono mengatakan sudah ada produknya. Jika dikehendaki, obat tersebut bisa didapat lewat distributor atau lewat dinas peternakan yang sudah mendapatkannya. "Saya membayangkan kalau melakukan vaksinasi, apa ada tenaganya hingga memvaksin se-Indonesia. Bisa-bisa semakin menyebar. Makanya perlu obat alternatif dan dilakukan mandiri," tukasnya.
Indro Cahyono datang ke Lamongan sebagai salah satu daerah wabah atas permintaan Polda Jawa Timur. Dia datang bersama Dahlan Iskan, owner DisWay, untuk melakukan workshop kepada peternak sapi.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengaku senang dengan adanya lokakarya dan simulasi pengobatan PMK sapi ini. Sebab, PMK sudah menyebar di 160 desa dari 26 kecamatan. Satu kecamatan yang masih lolos, yakni Kecamatan Karangbinangun. “Terima kasih kepada seluruh pihak yang turut menggelar workshop guna penanganan PMK ternak. Semoga dunia peternakan segera pulih normal,” katanya.
Advertisement