Logo Partai Gerindra Diganti Lobster
Logo Partai Gerindra diedit seseorang hingga gambar kepala burung garuda diganti menjadi lobster. Di bawah gambar lobster itu, terdapat tulisan 'Gerindra, Gerakan Indonesia Raya' persis seperti yang tertulis di logo partai yang asli.
Kenapa hewan lobster yang dipilih sebagai ganti kepala burung garuda? Lambang Gerindra dengan gambar hewan krustasea itu diunggah oleh akun Twitter 'Kim Jong Unch...'. Dia mengaku 'menemukan gambar di pinggir jalan sebelah kiri'. Tentu ada makna di balik satire netizen.
Lobster adalah hewan laut, dan Menteri yang mengurusi bidang kelautan dan perikanan (termasuk komoditas lobster) adalah Edhy Prabowo, kader Partai Gerindra. Belakangan ini, isu lobster dan benihnya (benur) memang tengah menjadi perbincangan hangat di ruang publik.
Sedikit menengok ke belakang, saat menjabat Menteri KKP periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti melarang ekspor benih lobster. Di era Edhy Prabowo, kran ekspor lobster kembali dibuka.
Edhy mengklaim, berdasarkan hasil penelitian, seandainya lobster ditinggalkan di alam, maka diperkirakan jumlah telur yang bisa mencapai dewasa hanya sekitar 0,2 persen.
Namun, lanjutnya, bila dibudidayakan, maka telur lobster dapat mencapai dewasa hingga sekitar 30 persen. "Di Indonesia lobster ini bisa bertelur dalam satu bulan satu juta, kalau dalam setahun hitungan saya ada 27 miliar telur," tuturnya. Kebijakan yang kembali menginzinkan ekspor benih lobster tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 Tahun 2020.
Regulasi ini mengatur pengelolaan hasil perikanan seperti lobster (Panulirus spp.), kepiting (Scylla spp.), dan rajunfan (Portunus spp.). Aturan ini sekaligus merevisi aturan larangan ekspor benih lobster yang dibuat di era Susi yakni Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56 Tahun 2016.
Advertisement