Logo Bank Jatim di Pesawat Jember-Surabaya Diselidiki Polisi
Pemasangan logo Bank Jatim Cabang Jember di badan pesawat carter jurusan Jember-Surabaya, berujung pemeriksaan polisi. Unit Pidana Khusus Satreskrim Polres Jember sudah memeriksa Kepala Bank Jatim Cabang Jember, Wawan Budi Rachmanto, pada Senin, 13 Maret 2023.
Pemeriksaan tersebut berkaitan dengan aliran dana sebesar Rp 1 miliar dari Bank Jatim Cabang Jember ke PT Amaya Alam Semesta (AAS). Diketahui PT Amaya Alam Semesta merupakan perusahaan yang menerbangkan pesawat dari Bandara Notohadinegoro Jember menuju Surabaya PP.
Sebelumnya berhembus isu bahwa dana Rp 1 miliar yang diberikan oleh Bank Jatim Jember kepada PT Amaya Alam Semesta bersumber dari dana deviden atau dari bagi hasil atas penyimpanan kas daerah Pemkab Jember di Bank Jatim.
Namun, dalam rapat dengar pendapat di Gedung DPRD Jember, Kepala Bank Jatim Jember, Wawan Budi Rachmanto membantah isu tersebut. Sebab, dana deviden hingga saat ini belum dicairkan, karena belum ada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Isu yang beredar dana itu berasal dari dana deviden, padahal dana deviden hingga saat ini belum dicairkan. Karena kami belum melakukan RUPS,” kata Wawan.
Dana Rp 1 miliar yang dikeluarkan Bank Jatim Jember merupakan dana promosi Bank Jatim dengan memasang logo Bank Jatim di badan pesawat. Melalui promosi tersebut, Wawan yakin dapat membuat nilai Bank Jatim meningkat.
Wawan juga menyampaikan, kerja sama branding logo Bank Jatim sudah sering dilakukan dengan perusahaan lain dengan konsep kerja sama yang sama. Namun, Wawan merasa heran kerja sama dengan PT Amaya Alam Semesta justru melebar ke mana-mana.
Kendati mengatakan kerja sama telah sesuai dengan aturan yang ada, namun Wawan enggan menyampaikan isi perjanjian antara Bank Jatim Jember dengan PT Amaya Alam Semesta.
“Terkait dokumen perjanjian tidak bisa kami sampaikan, karena ada proses yang harus dilalui sebelumnya. Jika kami sampaikan, kami khawatir akan ada sanksi hukum di kemudian hari,” tambah Wawan.
Setelah menyampaikan beberapa pernyataan, Wawan kemudian pamit, karena harus menjalani pemeriksaan di Polres Jember.
Berdasarkan surat panggilan dari Penyidik Polres Jember, Wawan semestinya menjalani pemeriksaan pada pukul 09.00 WIB. Namun, karena harus menghadiri RDP di DPRD Jember, ia baru bisa memenuhi panggilan penyidik pada pukul 11.00 WIB.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama membenarkan soal pemeriksaan terhadap Kepala Bank Jatim Cabang Jember. Pemeriksaan itu berkaitan dengan aliran dana Rp 1 miliar yang mengalir ke PT Amaya Alam Semesta. Pihaknya belum bisa menyimpulkan apapun karena sejauh ini masih dalam proses penyelidikan.
“Kami meminta keterangan dari pihak Bank Jatim selaku pihak yang memberikan uang,” kata Dika, dikonfirmasi Senin, 13 Maret 2023 malam.
Sementara itu, secara terpisah Sekretaris Komisi B DPRD Jember David Handoko Seto menyampaikan beberapa temuan perihal kerja sama antara Bank Jatim Jember dengan PT Amaya Alam Semesta.
Selain notulensi rapat, David juga membeberkan surat Bupati Jember Hendy Siswanto yang ditujukan ke bank-bank. Surat tersebut berisi perihal permohonan bantuan dana sebagai upaya menghidupkan kembali penerbangan Jember-Surabaya.
Padahal, sebelum berhenti beroperasi sejak 10 Februari 2023, pesawat carter yang melayani penerbangan Surabaya – Jember menjual tiket dengan harga Rp 1.250.000 untuk satu orang dan Rp 650.000 untuk voucher.
Sementara itu, Direktur PT Amaya Alam Semesta, Eko Rahmat Ferdiansyah mengatakan, awalnya pihaknya memiliki rencana mengaktifkan kembali penerbangan di Cikasur, yang terletak di lereng Argopuro. Berdasarkan hasil survei lapangan, lapangan penerbangan Cikasur kondisinya masih cukup layak menjadi landasan pesawat, hanya tinggal membersihkan rerumputan saja.
“Kami sudah mengajukan izin ke Kementerian Lingkungan Hidup untuk menghidupkan kembali Cikasur. Semangat menghidupkan kembali Lapangan Terbang Cikasur untuk mitigasi bencana. Sering terjadi banjir di Jember karena penanganan di atas cukup lama,” kata Rahmat.
Setelah melalui beberapa kali diskusi dengan Pemkab Jember, PT Amaya Alam Semesta mendapatkan informasi bahwa Bandara Notohadinegoro Jember telah lama vakum. Sejak saat itu mulai muncul rencana membangun kerja sama dengan Pemkab Jember untuk mengembangkan Bandara Notohadinegoro.
PT Amaya Alam Semesta kemudian menawarkan kerja sama penerbangan, setelah mengetahui tak satupun maskapai yang diundang Pemkab Jember datang ke Jember. Setelah terjalin kerja sama , PT Amaya Alam Semesta kemudian membuka penerbangan Jember – Surabaya menggunakan pesawat carter.
PT Amaya Alam Semesta bekerja sama dengan maskapai penerbangan Smart Aviation dan Dimonim. Namun, Rahmat tidak bisa membeberkan dokumen kerja sama antara PT Amaya Alam Semesta dengan Smart Aviation dan Dimonim.
Selain itu, Rahmat mengaku tidak serta merta mencari keuntungan belaka membuka penerbangan di Bandara Notohadinegoro Jember menuju Surabaya. Namun, salah satunya juga memiliki rencana mengembangkan Bandara Notohadinegoro yang mati suri.
Berdasarkan isi perjanjian kerja sama dengan Pemkab Jember, PT Amaya Alam Semesta menyanggupi membuka penerbangan Jember-Surabaya selama tiga bulan, terhitung sejak tanggal 02 Januari 2023.
Namun, belum genap tiga bulan, PT Amaya Alam Semesta menghentikan penerbangan sejak tanggal 10 Februari 2023. Atau hanya melakukan penerbangan selama 41 hari.
PT Amaya Alam Semesta menghentikan penerbangan bukan tanpa alasan, namun karena merasa terpukul secara keuangan.
Menurut Rahmat, dalam perjanjian dengan pihak maskapai, PT Amaya Alam Semesta memiliki jam penerbangan sebanyak 60 jam per bulan. Deposit seluruh jam penerbangan tersebut dibayarkan di awal, sehingga mau tidak mau jam tersebut harus terpakai.
Karena itu, PT Amaya Alam Semesta membuka dua kali penerbangan per hari digunakan dua jam penerbangan, pagi dan sore. Namun, pada perkembangannya, jam penerbangan kerap gagal karena faktor cuaca.
“Sepengetahuan kami 6 bulan hujan 6 bulan tidak. Namun, sejak awal beroperasi di Jember-Surabaya sering hujan. Pernah beberapa kali pesawat kami tidak berangkat. Karena faktor cuaca kami terpukul dan tidak bisa melanjutkan operasional selama tiga bulan,” lanjut Rahmat.
Sementara untuk tiket voucher yang sudah terlanjur terjual, PT Amaya Alam Semesta berjanji akan melakukan pengembalian. Dalam waktu dekat, PT Amaya Alam Semesta akan berkoordinasi dengan Pemkab Jember dan Bank Jatim Cabang Jember.
Lebih jauh Rahmat menegaskan, dana Rp 1 miliar yang diterima dari Bank Jatim Cabang Jember merupakan anggaran branding pesawat. Berdasarkan kerja sama, PT Amaya Alam Semesta akan tetap mempertahankan logo Bank Jatim di badan pesawat meskipun sudah tidak beroperasi di Jember.
“Pesawat tersebut saat ini beroperasi di Kalimantan, namun kami pastikan logo Bank Jatim akan tetap menempel di pesawat selama tiga bulan sesuai perjanjian,” pungkas Rahmat.
Diketahui, meskipun penerbangan Jember -Surabaya berhenti beroperasi, namun masih ada penerbangan Jember - Sumenep. Pesawat Jember - Sumenep berangkat satu minggu satu kali tiap hari Selasa.