Lockdown di Malaysia, Pengungsi Rohingya Terancam Kelaparan
Sekitar 15 ribu pengungsi Rohingya di Malaysia terancam kelaparan mengikuti diterapkannya total lockdown di wilayah Selayang, Selangor. Sebelumnya, bantuan makanan hanya ditujukan pada warga Malaysia saja.
Pengungsi yang berada di sekitar pasar besar di wilayah Selayang, di Selangor, terancam tak mendapat makanan mengikuti bantuan makanan hanya diberikan kepada 2.600 warga Malaysia di sana. Meski secara umum bantuan makanan akan diberikan oleh kedutaan negara asing kepada warganya di Malaysia, namun warga Rohingya terancam tak mendapat bantuan dari Kedutaan Myanmar karena dianggap bukan sebagai penduduknya.
"Siapa yang akan memberi makan pengungsi Rohingya,” kata seorang sumber setempat, dialihbahasakan dari freemalaysiatoday.
Menurutnya, tak ada pihak yang membantu para pengungsi Rohingya, baik majikan yang juga pedagang di pasar sekitar, NGO, atau pun pemerintah Myanmar.
Sedangkan, area sekitar pasar ditetapkan masuk dalam pembatasan gerakan atau MCO yang akan berlangsung hingga 3 Mei 2020. Wilayah tersebut menjadi yang ketiga setelah Menara City di Jalan Dang Wi, Selangor Mansion dan Malayan Mansion di Jalan Masjid India.
Sumber tersebut juga menyatakan jika warga asing lain seperti penduduk dari Bangladesh, Nepal, India, dan Pakistan telah menerima bantuan beras, ikan kaleng, susu kental, minyak, tepung, telur, teh, gula, dan garam serta sabun. Mereka mendapat bantuan dari kedutaan, individual, hingga perusahaan. "Tetapi di sini, kondisi berbeda untuk penduduk yang tak memiliki kewarganegaraan," katanya.
Hingga akhir Februari, Komisi PBB untuk pengungsi, UNHCR di Malaysia memperkirakan terdapat 179 ribu pengungsi dan pencari suaka, dengan 101 ribu di antaranya adalah penduduk Rohingya.