Liverpool Tak Pernah Kehabisan Stok Pemain Muda Berbakat
Pandemi virus corona berdampak buruk pada keuangan klub sepak bola, tak terkecuali klub-klub besar. Maka, ketika bursa transfer dibuka, bisa dipastikan klub-klub akan menahan diri untuk menghamburkan uangnya dalam belanja pemain baru. Hal ini berlaku bagi semua klub raksasa Inggris, tak terkecuali Liverpool.
Namun, dari sekian banyak klub, Liverpool tampaknya paling diuntungkan. Pasalnya, mereka tak perlu membeli banyak pemain anyar untuk menambal beberapa celah di timnya, karena mereka memiliki banyak pemain muda bertalenta hasil binaan akademinya.
Jurgen Klopp tak perlu pusing dan memutar otak untuk mengakali situasi buruk seperti saat ini. Ia hanya butuh mempromosikan pemain muda potensial jebolan akademi Liverpool untuk memperkuat timnya musim depan.
Sederet nama sudah ada di meja Klopp. Ia tinggal memilih beberapa dari mereka untuk dijadikan penggawa Liverpool di musim-musim yang akan datang. Sebut saja nama Curtis Jones, Harvey Elliot, Rhian Brewster, Ki-Jahana Hoever, Neco Williams, adalah deretan pemain muda yang sudah menunjukkan kebintangannya di usia yang relatif muda.
Jones misalnya, gelandang muda ini telah membuktikan dirinya sebagai salah satu calon bintang yang akan bersinar di masa-masa mendatang. Setidaknya, ia tampil sempurna ketika dipercaya Klopp mengawal lini tengah Liverpool saat menghadapi Everton di Piala FA pada Januari 2020 lalu.
Jones tak hanya bermain apik dan tenang, ia juga memberi kenyamanan pada pasukan Klopp selama bertanding berkat kemampuannya menjaga keseimbangan selama pertandingan.
Jones disebut-sebut sebagai pemain muda yang siap diorbitkan sebagai pemain reguler Liverpool pada musim 2021. Ia akan menapak tilasi Steven Gerard dan Trent Alxander Arnold yang juga menjadi penggawa inti The Reds sejak usia 20 tahun.
Pemain yang perlu dicoba Klopp selanjutnya adalah Elliot. Gelandang serang berusia 17 tahun ini memang masih hijau dan membutuhkan jam terbang lebih banyak untuk mencapai performa terbaiknya. Namun, potensi Elliot sangat sayang untuk dilewatkan.
Wakil kapten Liverpool, James Milner, mengatakan bahwa Elliot akan menjadi bintang masa depan. Dengan catatan, ia diberi menit bermain lebih banyak di saat yang tepat. Ia meyakini, pemain yang didatangkan dari tim muda Fulham ini berangsur-angsur akan matang dan siap menerima tanggung jawab yang lebih besar.
Berikutnya, ada Rhian Brewster. Penyerang muda asal Dagenham ini disebut-sebut sebagai pemain muda berbakat besar yang bisa menjadi penggawa Liverpool di masa mendatang.
Pemain yang sempat dipinjamkan dan bersinar bersama Swansea ini memiliki bakat alam. Klopp bisa memberinya kesempatan untuk bergabung dengan skuat senior Liverpool musim depan bila manajemen klub tak memiliki cukup anggaran untuk mendatangkan bintang besar seperti Timo Werner dari RB Leipzig.
Masih dari jajaran pemain muda Liverpool, Hoever dianggap sebagai pemain muda paling berbakat yang dimiliki The Reds. Bersama Sepp van den Berg di tim muda Liverpool, pemain asal Belanda berusia 18 tahun ini dianggap sebagai penerus Virgil van Dijk lantaran memiliki kemiripan gaya main.
Pemain ini pernah diberi kepercayaan mengawal lini belakang Liverpool di Piala FA melawan Wolves. Ia membayar lunas dengan performa yang memukau. Tak hanya memiliki intersep yang bagus, pemain ini juga mempunyai kualitas passing jempolan. Selain itu, ia juga memiliki ketenangan lebih dari pemain seusianya.
Nama terakhir adalah Neco Williams. Bek sayap asal Wales berusia 19 tahun ini hanya beda dua tahun dengan Alexander Arnold. Pemain yang kabarnya sedang dipersiapkan mengisi daftar pemain Timnas Wales ini disebut-sebut mengalami perkembangan cepat setelah berlatih dengan dua bek sayap Liverpool, Alexander Arnold dan Andrew Robertson.
Sehingga, Klopp tidak perlu mencari pemain cadangan untuk melapis kedua sisi bek sayap karena kemampuan pemain ini mulai sejajar dengan para seniornya. Dia memiliki kecepatan, kemampuan individu, serta umpan silang akurat.
Terlepas dari semua itu, ketersediaan sejumlah pemain muda berbakat ini akan memudahkan Klopp untuk mengambil keputusan ketika pos anggaran belanja pemain yang dimiliki klub sangat terbatas akibat krisis Covid-19.