Ini yang Dibutuhkan Liverpool Agar Juara Premier League
Musim lalu, keberhasilan Liverpool membangun rivalitas kuat dengan Manchester City dalam perburuan gelar Premier League tak lepas dari keberhasilan Jurgen Klopp menemukan keseimbangan antara lini belakang dan depan. Begitu pula dengan sukses mereka meraih mahkota Liga Champions.
Sebagai bukti, Liverpool kebobolan gol lebih sedikit dibanding tim lain (22) di kompetisi domestik, jumlah ini lebih dari setengah jumlah kebobolan selama kampanye 2017-2018 (46). Di Liga Champions mereka juga mengemas empat kali clean sheet dalam tujuh pertandingan di fase knock-out.
Hal ini tak lepas dari penandatanganan Virgil Van Dijk, Alisson Becker dan gelandang bertahan Fabinho. Sebab ketiganya berhasil menyatu dengan pemain lama semacam Trent Alexander-Arnold, Andrew Robertson dan Joe Gomez, untuk membantu mengubah titik lemah tim itu menjadi kekuatan.
Di awal musim ini, pertahanan patut disorot. Meski menang lawan 4-1 lawan tim promosi lawan Norwich City di partai pembuka Premier League, mereka masih kebobolan satu gol. Lebih memprihatinkan ketika mereka harus kebobolan dua gol sebelum memenangi adu penalti atas Chelsea di Piala Super Eropa. Padahal, Chelsea baru saja digebuk Manchester United empat gol tanpa balas.
Ini menunjukkan, soliditas barisan belakang Liverpool masih rentan dan pantas membuat Klopp khawatir, terutama mengingat rival mereka, Manchester City, sukses menghantam West Ham United dengan kemenangan 5-0.
Seharusnya, musim lalu menjadi pelajaran berharga bagi The Reds yang kerap membuat kecerobohan dan mengakibatkan mereka kehilangan banyak poin saat mereka memimpin di puncak klasemen dengan selisih yang relatif jauh dengan City di pertengahan putaran kedua.
Maklum, seringnya kecolongan gol yang tidak perlu terjadi itu membuat Liverpool mengakhiri musim 2018-2019 dengan cara menyakitkan, karena selisih poin mereka hanya satu poin dengan City yang akhirnya berhasil mempertahankan gelar.
Di musim ini, jika mereka ingin mengakhiri penantian 30 tahun meraih gelar Premier League, pasukan Klopp harus memperketat pertahanan. Ini sangat penting mengingat selisih gol juga menentukan posisi mereka di klasemen akhir.
Memang, secara umum hasil di pramusim bukanlah sesuatu yang penting bagi semua klub, begitu juga dengan Liverpool. Karena laga pramusim tak lebih dari pemulihan kondisi pemain dan upaya memanasi mesin perang.
Namun, hasil di pramusim bisa jadi cerminan sekaligus bahan evaluasi bagi Klopp untuk melakukan pembenahan kelemahan timnya. Sebab dari laga pramusim itu bisa dilihat apakah mereka sudah memiliki keseimbangan di kedua sisi yang menjadi tumpuhan tim dalam meraih hasil optimal di kompetisi reguler.
Penampilan dan hasil Liverpool selama musim panas memang tak terlalu mengesankan. “Apakah kita memiliki pra-musim terbaik dalam hidup kita? Saya tidak bisa mengatakan itu dengan hasilnya, tetapi sesi benar-benar bagus,” ujar Klopp Juni lalu.
Klopp pantas khawatir karena selama pramusim, semua pemain bertahannya, kecuali kiper Alisson Becker tersedia untuk memberikan opsi yang cukup bagi Klopp untuk memastikan pertahanan mereka tetap kuat. Tapi faktanya, Liverpool tak cukup bagus meski diperkuat semua pemain belakangnya.
Lawan Tranmere Rovers adalah satu-satunya tim yang tidak memberikan gangguan berarti bagi barisan belakang Liverpool. Sementara Borussia Dortmund dan Napoli berhasil menjaringkan tiga gol, Sevilla dan Sporting Lisbon mencetak dua gol. Sementara Lyon dan Bradford City masing-masing mencetak satu gol.
Kecenderungan Liverpool selalu kebobolan terbawa ke dalam kampanye mereka di musim baru. Selain gol Teemu Pukki (Norwich), dua kali ancaman yang diberikan Marco Stiperman membuktikan pertahanan Liverpool masih kedodoran.
Klopp kini memiliki pekerjaan rumah untuk memperkuat sektor pertahanan timnya. Berharap pada Adrian San Miguel yang muncul sebagai pahlawan di Piala Super Eropa di Istanbul belumlah cukup bagi The Reds. Adrian tentu tak sebanding dengan Alisson yang telah membuktikan kapasitasnya sebagai tembok tangguh di bawah mistar selama kampanye musim lalu dan kemenangan Liga Champions yang mereka dapatkan.
Maka itu, memastikan keempat bek bermain lebih solid, dan peningkatan kinerja lini tengahnya saat bertahan sangat dibutuhkan Liverpool sebelum melangkah lebih jauh di Premier League.
Sumber: Metro
Advertisement