Lirik Lagu Tob Tobi Tob dan Terjemahannya
Lagu Tob Tobi Tob viral di platform TikTok. Ternyata, lagu ini bukanlah sekadar kalimat random. Lagu ini berasal dari syair Arab klasik berjudul Sawt Al-Safiri Al-Bulbuli. Artinya Suara Siulan Burung Bulbul.
Karya tersebut ditulis oleh Al-Asma'i, seorang penyair dan ahli bahasa Arab terkenal dari abad ke-8. Syair Sawt Al-Safiri Al-Bulbuli ini sudah berusia lebih dari 1.000 tahun.
Puisi ini menceritakan tentang suara-suara alam dan musik yang terdengar bersamaan, seperti ranting yang berbunyi, alat musik yang dimainkan, dan burung yang berkicau. Semua itu membentuk irama yang alami dan selaras.
Syair ini dikenal karena keindahan bahasa dan permainan kata yang kompleks, sering digunakan untuk menunjukkan kefasihan dalam berbahasa Arab.
Asal Usul Lagu
Dikisahkan bahwa Khalifah Abbasiyah saat itu, Abu Ja'far al-Mansur, ingin menguji para penyair dengan menantang mereka untuk menciptakan syair yang begitu sulit hingga tidak bisa ditiru atau dihafal secara langsung.
Jika mereka gagal, mereka harus memberikan emas atau harta mereka kepada khalifah. Al-Asma'i sengaja menciptakan syair yang penuh dengan permainan kata, bunyi berulang, dan irama yang rumit.
Alhasil, sang khalifah harus mengakui kemenangan Al-Asma'i. Syair ini kemudian dipopulerkan oleh penyanyi Timur Tengah bernama Ahmed El Qatane, yang dirilis pada 2015 silam.
Lirik Lagu Sawt Safiri Al-Bulbuli (Tob Tobi Tob)
Sawtu shofiiril bulbuliy, hayyaj qalbits tsamili
Al ma-u wazzahru ma'a, ma'zahri nakhthim muqali
Wa anta yaa sayyidal liy, wasayyidiy wa maw laliy
Fakam fakam tayammuniy, 'uzayyilul 'aqiqali
Fathoftahu miw wajnatin, mil latsmi wardil khajali
Fa qala laa laa laa laa, wa qad ghadaa mu harwili
Walkhudu maa lat thoraban, min fa'li haa dzar rajuli
Fa wal walat wa wal walat, waliy waliyya way laliy
Faqultu laa tu walwily, Wa bayyinil lu'lu aliy
Qaa lat lahu hiyna kadza, innah dhawijd bil muqali
Wa fityatin saqaw lani, qahwat kal'usasiliy
Syamamtuhaa bi-anafi azka minal quruquni
Fi wasthi bustanil huliy bilzahri wasururuliy
Wa'ludu dandan dana li, watoblu tob tob tobali
Tob tobi tob tob tobi tob tob tobi tob tob tobaliy
Wasaqfu saq saq saqliy wa raqsu qad tho ba iliy
Syawaa syawaa wa syaa hisyu, 'ala waraq sifarjali
Wagarradil qimriya yishiyhu malalil fii malaliy
Wa law taraaniy raakiban, 'ala himarin azzali
Yimsyii 'ala tsalatsatin kamsyyatil 'aranjiniy
Wannasu tarjim jamaliy, fissuwqi bil qulqulaliy
Walkullu kalka'ka'ika' khalfi waminhu waylaliy
Lakim nasyaytu haa riban, min khasyyatil 'aqaqali
Ila liqaa-i malikin, mu'adzhdzhamim mubajjali...
Ya'muruliy bikhil'atin, khamra-a kaddam damaliy
Ajurru fiiha maa syiyan, mubghadidal lidzdziyali
Anal-adiibul alma'iy, min hayyi' ardhil mushili
Nadzhimtu qith'an zikhrifat, ya'ajuzu 'anhal-adbuli
Aquulu fi mathla-'ihaa shawtu shafiiri bulbuliy
Terjemahan Lirik Lagu Sawt Safiri Al-Bulbuli (Tob Tobi Tob)
Suara kicauan burung bulbul menggetarkan hatiku yang mabuk cinta
Air dan bunga bersama dengan keindahan yang tak tertandingi
Dan engkau, wahai tuanku, junjunganku, dan penguasa hatiku
Begitu besar pesona cintamu yang menawan hatiku
Aku memetik dari pipinya mawar yang tersipu malu
Dia berkata, "Tidak, tidak, tidak, karena esok aku akan bergegas pergi"
Pipi itu berseri bahagia, siapa yang membuatnya demikian?
Aku berkata, "Oh, celaka! Oh, nasib malangku!"
Aku berkata, "Jangan menyiksaku, berikanlah mutiara hatimu kepadaku"
Dia berkata, "Jika begitu, angkatlah dan bawalah dengan kelembutan"
Aku mencicipi kopi di pasar seperti madu yang manis
Aku menghirup aromanya, lebih harum dari cengkeh
Di tengah taman yang indah, penuh bunga dan kebahagiaan
Kecapi berbunyi 'dindan din', dan genderang berdetak 'tabtab tab'
Tak, tak, tak, dentuman musik menyenangkanku
Atap bergema, dan tarian membuatku bahagia
Suara merdu terdengar di antara dedaunan pohon pir
Bulan bersinar terang, tak menghapus impian-impian indahku
Dan andai kau melihatku menunggang keledai kurus
Berjalan dengan tiga kaki seperti pincangnya seseorang
Orang-orang mengomentari keindahanku di pasar dengan kehebohan
Semuanya berceloteh, "keak keak," di belakangku dan di sekelilingku
Tapi aku berjalan pergi, melarikan diri dari rasa malu
Untuk menemui seorang raja agung yang terhormat
Yang memberiku jubah merah seperti warna darah
Aku berjalan dengan penuh keanggunan, membiarkan ujungnya berkibar
Aku adalah penyair cerdas dari tanah Arab
Aku merangkai syair indah yang membuat para pujangga terkesima
Aku berkata dalam pembukaannya, "Suara kicauan burung bulbul".
Advertisement