Pak Jokowi itu Elektabilitasnya Masih Sangat Tinggi. Survei LIPI yang Bilang Begitu
Dua ribu sembilan belas masih ada ruang cukup panjang. Namun siapa-siapa yang bakal berkontes untuk menjadi yang nomer satu mempimpin negeri besar ini sudah berhembus kencang. Sekencang angin di lautan belakangan ini yang membuat perairan Indonesia harus waspada. Malah, terbaru, gelombang tinggi membuat petaka di perairan Puger, Jember, Jawa Timur.
Kencangnya hembusan nama-nama calon kuta terkait Pemilihan Presiden yang beredar di masyarakat membuat Survey Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) turut bergerak melakukan survey. Seperti apa hasil survei LIPI?
Menurut LIPI, gelombang popularitas Presiden Joko Widodo tetap tinggi di mata publik. Survei LIPI itu bahkan menempatkan Pak Jokowi tinggi di atas calon rivalnya. Posisi Jokowi bahkan solid pada beberapa skenario Pilpres yang disimulasikan LIPI.
Mengacu hasil survey LIPI, elektabilitas tertinggi tetap dipegang Jokowi. Potensi keterpilihan kembali Jokowi bahkan menembus angka 58,2 persen. Posisi tersebut unggul di atas nama Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang diprediksikan sebagai calon penantang terkuat di Pilpres 2019. Sementara tingkat popularitas Prabowo Subianto masih 26,6 persen.
Dengan prosentase besar elektabilitas, LIPI pun menilai posisi Jokowi masih aman bila Pilpres 2019 ini hanya menempatkan dua kandidat.
Syamsuddin Haris, Peneliti Senior LIPI, mengungkapkan, tingginya elektabilitas Jokowi tidak lepas dari tingkat kepuasaan publik terhadap kinerjanya. Hampir satu periode memimpin, ada banyak perubahan positif yang diciptakan Jokowi diberbagai sektor.
“Publik puas dengan kinerja Jokowi selama ini. Wajar apabila elektabilitasnya tinggi sekali. Proporsi ini cukup aman bila Pilpres 2019 diikuti oleh dua calon,” kata Syamsuddin.
Kata Syamsudin lagi, ada banyak perubahan positif yang dilakukan oleh Jokowi. Terkait perekonomian, pada 3 tahun awal pemerintahan Jokowi sukses menekan laju inflasi hingga 0,77. Pada September 2017, inflasi ditekan pada 3,72. Investasi melaju kencang disektor pariwisata. Kenaikannya sampai 1,5 kali lipat. Nilai investasi pada 2017 mencapai USD929 Juta. Tahun lalu juga, Jokowi bisa membuka 3,4 juta lapangan pekerjaan.
Rekor juga dibukukan Jokowi. Hanya dalam kurun 9 bulan, arus masuk investasinya mencapai Rp400 Triliun. Warisan hutang dari pemerintahan sebelumnya sebesar Rp293 Triliun juga lunas dalam waktu 9 bulan. Terkait kebijakan energi, Jokowi membangun sumber pembangkit listrik baru. Baik itu waduk, tenaga bayu, hingga PLTU.
Kata dia, pemerintahan Jokowi juga mampu menurunkan impor premium hingga 37 persen dan angka riilnya 236 ribu BPH. Impor solar juga ditekan menjadi 20 ribu BPH atau turun 84%. Secara value, kredibilitas Indonesia di mancanegara juga naik. Meski memiliki rapor bagus, namun elektabilitas Jokowi sebesar 58,2 persen ini cukup rentan bila capres lebih dari dua. Sebab, ada potensi terjadi pemecahan suara.
“Prestasi Jokowi disegala sektor memang bagus. Tapi, elektabilitas itu menjadi agak rentan bila pilpres ini diikuti 3 pasangan calon. Elektabilitas 58% masih belum aman karena ada potensi terjadi pemecahan dukungan.”
Syamsuddin menambahkan, peluang Pilpres 2019 diikuti 2 atau 3 pasangan calon ini masih sangat cair. Sebab, semua juga dipengaruhi sikap Partai Demokrat. Sebab, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersirat ada keinginan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Cawapres di Pilpres 2019. Posisi SBY ini bisa memengaruhi peta. Sebab, Agus Harimurti terlihat terus didorong sebagai cawapres.
Sejalan dengan survey Partisipasi Politik, Kepemimpinan Nasional, dan Masa Depan demokrasi, LIPI menyiapkan beberapa simulasi. Simulasi ini mengukur elektabilitas bila pilpres diikuti oleh lebih dari dua capres. Untuk survey dengan pernyataan tertutup dengan simulasi Pilpres diikuti 3 nama, Jokowi memiliki elektabilitas 57,4 persen. Prabowo sebesar 25,8 persen, lalu 4,9 persen dimiliki Gatot Nurmantyo.
Bagaimana bila Pilpres 2019 diikuti oleh 5 nama calon? Posisi Jokowi juga masih solid. Elektabilitas Jokowi mencapai 55 persen, lalu diikuti Prabowo dengan 22,9 persen. Strip berikutnya ada nama Gatot Nurmantyo 4,3 persen, Agus Harimurti 3,1% persen, baru Anies Baswedan 3,2% persen.
Untuk survey pilihan capres dengan pernyataan terbuka, elektabilitas Jokowi juga masih leading 45 persen. Prabowo di strip dua 17% persen, diikuti Gatot Nurmantyo 1% persen.
Mencermati hasil survei LIPI ini, terpisah, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, menyebut, ada banyak survey yang menempatkan elektabilitas Pak Jokowi tertinggi. Ini sebenarnya sejalan dengan realitas yang ada di lapangan. Dukungan kepada Pak Jokowi untuk memimpin dua periode terus mengalir karena rakyat merasa puas dengan kepemimpinan Pak Jokowi.
Menurut LIPI, survey LIPI ini dilakukan 26 April hingga 9 Mei 2019 lalu. Sementara lokasi surveynya berada di seluruh provinsi. Total respondennya mencapai 2.100 orang yang memiliki hak pilih. survey sendiri dilakukan dengan metode multistage random sampling. Margin error-nya ditetapkan 2,14 persen. (dtc/berbagai sumber)
Advertisement