Lion Bantah Punya Hutang Segunung yang Dijaminkan Negara
Manajemen Lion Air membantah mempunyai hutang Rp 614 Triliun dan akan menjadi beban pemerintah untuk melunasinya. Majamenen Lion Air mengklarifikasi bahwa informasi hutang atau berpotensi hutang dan akan menjadi beban pihak lain itu adalah tidak benar.
Lion Air Group membenarkan telah melakukan pemesanan armada (order) lebih dari 800 pesawat udara dari berbagai pabrikan pesawat (aircraft manufacture) di seluruh dunia. Saat ini, Lion Air Group telah menerima lebih dari 340 pesawat dari total pesanan dimaksud dan sudah mengoperasikannya di tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Lion Air dengan ini menyampaikan, bahwa:
1. Pendanaan dalam pengadaan pesawat udara dilakukan menggunakan berbagai metode/ cara (tidak semua pesawat diperoleh dengan cara meminjam dana).
2. Pesanan pesawat udara tersebut, tidak semua akan dioperasikan di Indonesia.
3. Pengadaan pesawat tidak dijamin oleh siapapun dan tidak menjaminkan siapapun, kecuali Lion Air sendiri yang bertanggungjawab atas pengadaan pesawat yang dilakukan dengan jaminan aset perusahaan, termasuk pesawat yang dibeli. Apabila pesawat tersebut disewa, maka tidak diperlukan adanya jaminan
Manajemen pun menyebut jika saat ini kondisi operasional dan keuangan Lion Air dalam keadaan normal dan berjalan lancar. Lion Air menegaskan sesuai pandangan dan analisis tajam bisnis ke depan, Lion Air bersama anggota Lion Air Group yang lain akan terus melakukan pengembangan bidang usaha dan rute (ekspansi bisnis).
Terkait adanya penyebaran informasi yang tendensius, menyesatkan dan menyudutkan perusahaan serta pemilik perusahaan, Lion Air sedang mempelajari untuk menentukan langkah-langkah berikutnya.
Sebelumnya seorang "pengamat" ekonomi menyebut jika utang segunung Lion Air itu telah digaransi oleh pemerintah melalui skema export credit agencies (ECA). "Pengamat" ini menyebut jika PT. Lion Mentari Airlines telah mendapatkan utang dalam bentuk 230 pesawat dari Boeing Co Amerika Serikat senilai USD 22.4 miliar dan 234 Airbus jet dari Eropa senilai USD 24 miliar dolar.
Dengan demikian utang perusahaan Lion yang dijamin oleh pemerintah Indonesia atas segala resiko operasi dan politik mencapai Rp. 603 triliun lebih pada tingkat kurs sekarang! Utang yang tidak akan sanggup dibayarkan oleh seluruh penumpang pesawat terbang di Indonesia. Utang dengan skema ECA dianggap hutang yang sangat beresiko karena negara yang menjaminnya.
Advertisement