Limbah Medis Dibuang di Sungai Sumberjambon, Probolinggo
Sungai masih menjadi tempat pembuangan sampah termasuk di Sungai Kedungjambon di Desa Kedungrejo, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo. Bahkan, di antara timbunan sampah di sungai tersebut, terdapat limbah medis dalam bungkungan plastik.
“Terus terang saya prihatin dengan perilaku buruk sebagian warga yang membuang sampah ke sungai. Lebih prihatin lagi, limbah medis kok dibuang ke sungai, ini kan berbahaya,” kata Dewi Puspa Ernawati, mahasiswis Universitas Zainul Hasan (Unzah) Genggong, Kabupaten Probolinggo, Senin siang, 24 Agustus 2020.
Tumpukan sampah itu ditemukan terutama di bawah Jembatan Kedungrejo, yang menghubungkan dua desa, Kedungrejo dengan Besuk. “Selain limbah medis, sebut saja semua barang di dalam rumah ada sampahnya di sungai tersebut,” katanya.
Sebagian sampah itu berbau busuk dan mengeluarkan banyak belatung. Mahasiswi berjilbab itu mengaku, nyaris muntah saat pertama kali turun ke dasar sungai yang nyaris kering itu, Jumat lalu, 21 Agustus 2020.
“Ada pakaian bekas, popok, hingga bangkai ayam dilempar ke sungai,” ujar aktivitis Fatayat-NU itu.
Terkait penemuan limbah medis, Dewi sempat bertanya-tanya, siapa yang tega membuang sampah yang termasuk bahan beracun berbahaya (B3) itu. “Satu kresek plastik berisi botol bekas obat, botol bekas vaksin, kapas medis, hingga jarum suntik,” kata mahasiswi yang sedang menempuh kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Kedungrejo itu.
Melalui akun Facebook (FB)-nya, Dewi kemudian menggunggah temuan limbah medis itu di Sungai Kedungjambon. Banyak tanggapan dari warganet (netizen) yang mengecam pembuanga limbah medis di sungai.
Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengambil bungkusan limbah medis yang ditemukan Dewi, pada Sabtu 22 Agustus 2020. Kepala DLH Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi membenarkan pihaknya telah mengamankan limbah medis yang ditemukan mahasiswa Unzah yang sedang KKN.
"Benar, limbah medis satu kantung plastik besar sudah kami amankan,” katanya. DLH juga sedang menyelidiki pihak yang membuang B3 itu sembarangan, ke dalam sungai.
Dewi menduga, sampah-sampah itu selain hanyut karena aliran sungai, juga karena dilempar pengguna jalan dari atas jembatan. “Soalnya, pernah kami mahasiswa KKN yang sedang bersih-bersih sungai di bawah jembatan bersama warga desa, tiba-tiba ada bungkusan sampah melayang dari atas jembatan. Nyaris menimpa kepala teman saya,” katanya.
Advertisement