Limbah Buah dan Sayur Bisa Dijadikan Sabun
Limbah buah dan sayur ternyata bisa bernilai ekonomis tinggi bila berada di tangan mahasiswa Unair ini. Karena limbah yang biasa dimakan cacing ini bisa dibuat bahan sabun kertas (T-Paper Soap).
Bernika Citra Dwi Prasetya, mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan Unair yang juga salah satu tim mengatakan, inovasi itu berawal dari tingginya angka permasalahan limbah sampah buah dan sayur terutama pada wilayah Asia termasuk Indonesia.
"Ini sangat disayangkan jika tidak dapat teratasi dengan segera, karena berdampak pada keseimbangan alam," katanya seperti dikutip dalam rilis, 10 Oktober 2023.
Dengan inovasi tersebut, mereka melakukan fermentasi pada limbah buah dan sayur untuk memastikan aman untuk digunakan pada kulit manusia. Uji mikroba pun juga dilakukan untuk menguji antibakteri pada S.aureus, S. dysenteriae dan E.coli.
“Kami mengetahui betul dalam inovasi ini memang tidaklah mudah dalam pengimplementasiannya. Berkat dukungan dan semangat tim tidak memudarkan kita untuk menyempurnakan inovasi kami,” kata Bernika.
Lanjut Bernika, dalam inovasi ini merupakan hasil dari kolaborasi antar fakultas. Menurutnya, kolaborasi antar fakultas merupakan hal yang sempurna dalam inovasinya. Sempat beberapa kali mengalami kesulitan dalam menentukan waktu yang pas untuk melakukan penelitian bersama. Namun, halangan waktu tersebut tidak menggoyahkan semangat mereka untuk berhasil menciptakan T-Paper Soap.
“Tentu, pencapaian ini merupakan kerja keras yang telah kami perjuangkan. Tak hanya ingin menjadi juara namun sebagai bentuk mahasiswa yang peduli akan lingkungan dan alam di masa depan,” tegasnya.
Karya ini sekaligus mengantarnya dan tim yang berjumlah 7 mahasiswa Unair ini meraih medali perak tingkat internasional dalam Indonesia Inventors Day (IID 2023) di Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Bali.
Tim dari Unair ini adalah Bernika Citra mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Ria Chusnita, Zhafira Khansa mahasiswa Fakultas Kedokteran Ggi (FKG), Marikke Nawang, Zahra Ashila mahasiswa Fakultas Farmasi (FF), Khuril Malail dan Intan Fairuz mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK).