Lima Tewas Akibat Ledakan Bom Bunuh Diri di Somalia
Lima warga sipil, termasuk seorang anak, tewas ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di sebuah toko teh di Mogadishu. Di negeri tersebut, memang kerap terjadi adanya aksi teror, berupa bom bunuh diri yang kerap menjadikan korban manusia.
Hal itu membuktikan, aksi bom bunuh diri tak hanya terjadi di Indonesia.
"Sekitar pukul 7 malam, seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di kedai teh yang sering dikunjungi pemuda itu," kata juru bicara polisi Sadiq Dudishe dalam sebuah pernyataan pada Sabtu 3 April 2021.
"Enam orang, empat di antaranya pemuda, seorang anak, dan pelaku bom bunuh diri tewas dalam ledakan itu. Empat lainnya luka-luka."
Seorang saksi mata mengatakan, pembom berjalan ke kerumunan yang sedang minum teh di area terbuka dekat kantor polisi.
“Saya keluar dari sebuah restoran yang jaraknya hanya beberapa ratus meter dari tempat ledakan itu terjadi, saya dikejutkan oleh ledakan itu dan itu sangat besar. Saya melihat orang-orang bergegas ke tempat kejadian dan membawa yang terluka,” kata saksi Ali Mohamed, seperti dikutip dari TRT World, Minggu 4 April 2021.
"Polisi mengepung daerah itu, tetapi saya melihat beberapa mayat dibawa dengan ambulans, mereka adalah pemuda, dua di antaranya dari lingkungan tempat saya tinggal," tambahnya.
Demonstrasi Rusuh, Puluhan Narapidana Liberia Melarikan Diri
Sementara itu, Presiden Liberia George Weah memberlakukan jam malam di daerah pesisir Maryland usai beberapa hari demonstrasi dengan kekerasan melibatkan puluhan ribu pengunjuk rasa.
Demonstrasi dengan kerusuhan itu mengakibatkan pembobolan penjara besar-besaran dan dugaan pembakaran. Demikian dilansir BBC, Kamis 1 April 2021.
Setidaknya 90 narapidana melarikan diri dari penjara selama demonstrasi di Kota Harper di daerah tenggara dekat perbatasan Pantai Gading.
Juru Bicara Kepolisian Moses Carter mengatakan bahwa para demonstran masuk ke kompleks penjara di wilayah itu untuk mencari tersangka pembunuh pengendara sepeda motor, yang mengakibatkan para narapidana melarikan diri.
Dia mengatakan polisi merasa sulit untuk menahan situasi karena jumlah orang yang terlibat, antara 20.000 dan 30.000 orang.
Ia mengatakan, para perusuh juga membakar rumah ketua DPR yang berasal dari daerah tersebut.