Lima Tahun Jadi Menristekdikti, M Nasir Rindukan Anak-Istri
Beberapa menteri anggota Kabinet Kerja Jokowi-JK, menganggap akhir pekan Sabtu 19 Oktober 2019 adalah hari paling menyenangkan. Mereka menyebut sebagai Hari Kemerdekaan. Karena bisa berkumpul dengan keluarga, anak-istri bercanda dengan gembira.
Berkumpul dengan keluarga seperti makan bareng selama ini memang jarang dilakukan. Alasannya karena harus menyesuaikan dengan irama kerja Presiden Jokowi yang dikatakan tak mengenal lelah. Salah seorang menteri yang mengungkapkan pengalamannya itu adalah Menristekdikti Mohammad Nasir.
"Baru berkumpul dengan keluarga, tiba-tiba mendapat telepon dari ajudan presiden diminta segera merapat ke istana, untuk mengikuti rapat kabinet. Kalau tidak rapat kabinet diminta mendampingi presiden menerima tamu," kata Nasir.
Tapi Nasir mengaku beruntung selama lima tahun dipercaya menjadi pembantu presiden di bidang riset teknologi dan pendidikan tinggi. Sehingga, bisa belajar banyak dalam menyelesaikan berbagai persoalan.
Dalam pandangan Nasir, Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla adalah orang bijak dan santun. Sehingga ia jadikan guru.
Menristekdikti membeberkan pengalamannya tersebut waktu menggelar acara silaturahmi dengan Forum Wartawan Kemenristekdikti berlangsung di Jalan Widya Chandra IV l, Jakarta Selatan, Sabtu 19 Oktober 2019.
Acara silaturahmi ini sekaligus menandai ujung perjalanan karir Mohamad Nasir selama 5 tahun menjadi Menristekdikti RI.
"Baru kali ini saya bisa merasakan kebebasan dan sangat senang dalam keadaan santai dengan teman-teman media. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas kerja samanya selama meliput kegiatan di Kemenristekdikti," kata Mohamad Nasir.
Dalam kesempatan tadi Mohamad Nasir juga menyampaikan suka dukanya selama menjabat menjadi Menristekdikti. Mohamad Nasir menyampaikan kalau dirinya sebenarnya tidak memiliki cita-cita menjadi menteri karena tugas menteri itu sangat berat.
“Bukan cita-cita saya jadi menteri. Pada saat saya diangkat menjadi menteri, saya masih menjadi rektor (Universitas Diponegoro, Semarang). Makanya saya sangat heran jika ada pertanyaan soal cita-cita jawabannya ingin menjadi menteri," ungkapnya.
Mohamad Nasir menyampaikan pesan, siapapun nantinya yang menggantikan dirinya ada dua prioritas yang disiapkan. Prioritas pertama yaitu menambah jumlah perguruan tinggi Indonesia yang bisa masuk kelas dunia. Salah satunya dengan memperbanyak jumlah riset dan memperbaiki kualitasnya dan kedua yaitu menyangkut hilirisasi.
Maksudnya, riset itu harus bisa berguna dan dimanfaatkan di dunia industri. Salah satunya dengan menyiapkan lebih banyak lagi science techno park di perguruan tinggi yang risetnya layak untuk menjadi inovasi.
Mohamad Nasir mengungkapkan rencana kegiatan yang akan dilakukan jika tidak lagi menjabat sebagai Menristekdikti, dirinya akan kembali mengajar.
Dalam rangkaian acara ini juga digelar hiburan musik dan makan buah durian bersama. Selain itu, Mohamad Nasir juga membagikan souvenir travel tumbler.
"Ini sebagai bentuk kepedulian untuk turut mendukung kampanye pengurangan limbah plastik, selain itu kalau kalian kangen sama saya tinggal lihat ada gambar saya di tumbler ini," ucap Mohamad Nasir sambil tersenyum.