Lima Tahapan Mencapai Ridha Allah, Menurut Kiai Hasyim Asy'ari
Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asy'ari dalam Risālah Jāmi'ah al-Maqāshid mengatakan, untuk sampai kepada Allah seorang manusia harus melalui beberapa tingkatan dasar. Hal itu dibagi menjadi lima tingkatan.
Sebagaimana Kiai Hasyim Asy‟ari, pendiri Pesantren Tebuireng Jombang, katakan:
ٟٚ٘ سّـس ضمٜٛ جلله فٟ جٌـغ ٚجٌ٘لأ١س، ٚجضرحٕ جٌـٕس فٟ جلألٛجي ٚجلأف٘حي، ٚجلإٗغجى ٗٓ جٌشٍك فٟ جلإلرحي ٚجلإصذحع، ٚجٌغًٝ ٗٓ جلله ض٘حٌٝ فٟ جٌمٍ١ً ٚجٌىث١غ، جٌغجٕٛ ئٌٝ جلله فٟ جٌـغجء ٚجٌٌغجء.
Yaitu ada lima: bertakwa kepada Allah baik dalam keadaan rahasia maupun terang-terangan, mengikuti sunnah dalam ucapan dan perbuatan, berpaling dari makhluk dalam keadaan gampang dan susah (sejahtera dan susah), rela terhadap Allah dalam keadaan sedikit dan banyak (rezeki), kembali kepada Allah dalam keadaan senang dan susah.
Dari pernyataan di atas sangat jelas, bahwa tahapan dasar untuk mencapai ridha Allah dibagi menjadi lima bagian.
Pertama adalah Takwa.
Hakikat dari takwa yaitu bersikap wara‟ (menjauhkan diri atau berhati-hati dalam melakukan sesuatu) dan istiqomah (tekun dalam menjalankan ibadah kepada Allah).
Kedua adalah mengikuti sunnah Rasul.
Hakikat dari mengikuti sunnah rasul yaitu dengan penuh kehati-hatian dan berperilaku dengan akhlak yang baik (seperti akhlaq yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad).
Ketiga adalah berpaling dari makhluk.
Hakikat berpaling dari makhluk yaitu sabar dan memasrahkan segala sesuatunya kepada Allah (tawakal).
Keempat adalah rela kepada Allah (pasrah).
Hakikat rela kepada Allah yaitu menerima terhadap ketetapan yang diberikan oleh Allah dan berserah diri kepada Allah.
Kelima adalah kembali kepada Allah (tawakkal).
Hakikat dari kembali kepada Allah yaitu dengan cara bersyukur kepada Allah dalam keadaan senang dan berlindung kepadanya dalam keadaan susah.
Sebagaimana ia katakan sebagi berikut:
فطذم١ك جٌطمٜٛ ذحٌٛعٕ ٚجلاؿطمحِس، ٚضذم١ك جضرحٕ جٌـٕس ذحٌطذفْ ٚدـٓ جٌشٍك، ٚضشم١ك جلإٗغجى ٗٓ جٌشٍك ذحٌورغ ٚجٌطٛوً، ٚضذم١ك جٌغًح ٗٓ جلله ذحٌمٕحٗس ٚجٌطفٛ٠ي، ٚضذم١ك جٌغجٕٛ ئٌٝ جلله ذحٌلىغ ٌٗ فٟ جٌـغجء ٚجلاٌطجحء ئٌ١ٗ فٟ جٌٌغجء.
Adapun hakikat takwa ialah dengan wara‟ (menjauhkan diri dari dosa) dan istiqamah, hakikat mengikuti sunnah ialah dengan penuh kehati-hatian dan berakhlak yang baik, hakikat berpaling dari makhluk ialah dengan sabar dan tawakal, hakikat ridha kepada Allah ialah dengan qana‟ah dan berserah kepada Allah, adapun hakikat kembali kepada Allah ialah dengan cara bersyukur kepada Allah dalam keadaan senang dan berlindung kepada-Nya dalam keadaan susah.
Dapat diambil kesimpulan dari pada penjelasan di atas ini, bahwa seorang untuk sampai kepada Allah harus melalui tahapan-tahapan dasar yang telah diperinci menjadi lima bagian. Dalam hal ini Kiai Hasyim Asy‟ari tidak jauh berbeda dengan tokoh-tokoh sufi yang menyatakan bahwa untuk dekat dengan Allah harus melalui perjalan panjang yang dikenal dengan maqamat (tingkata-tingkatan).
Namun dasar tingkatan di atas ada pokok-pokok dasarnya yang kemudian dibagi lagi menjadi lima bagian.
Pertama, punya semangat yang tinggi.
Kedua, menjaga kehormatan.
Ketiga, rajin dalam menjalankan ibadah.
Keempat, melaksanakan ketetapan hati (suatau pilihan yang telah mantap dalam hati).
Kelima, mengagungkan nikmat Allah.
Demikian ulasan akan pandangan Kiai Hasyim Asy'ari. Semoga bermanfaat.
(Syaikh Muhammad Hasyim Asy‟ari, Risālah Jāmi„ah al-Maqāshid, Irsyd al-Sāri Fi Jam‟i Musannafāt al-Syikh Hasyim Ays‟ari. Jombang: Maktabah al-Turāst al-Islāmī, 2007, h. 34 114)