Lima Surat Penangkapan Diterbitkan, Buntut Ledakan Bom Beirut
Hakim yang memimpin penyelidikan atas ledakan pelabuhan di Beirut mengeluarkan lima surat perintah penangkapan baru untuk dua pejabat dan tiga pekerja Suriah, Senin 31 Agustgus 2020.
Dengan demikian setidaknya sudah 21 orang yang ditahan untuk bertanggungjawab atas kejadian mematikan pada Selasa 4 Agustus 2020 itu.
"Hakim investigasi Fadi Sawan menginterogasi direktur transportasi darat dan laut, Abdel Hafiz Kaissi, dan direktur pelabuhan, Mohammed al-Mawla ... kemudian mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap mereka," kata seorang sumber pengadilan di Lebanon, seperti dilansir ari AFP, Selasa 1 September 2020.
Hakim ini mempertanyakan dan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk tiga pekerja Suriah yang ditahan yang diduga melakukan pengelasan di gudang nomor 12 di pelabuhan, beberapa jam sebelum ledakan, sumber itu menambahkan.
Diketahui, ledakan menewaskan sedikitnya 188 orang, melukai ribuan orang, dan memporak-porandakan kota.
Ledakan diduga dipicu dari ratusan ton amonium nitrat yang telah disimpan dengan tidak aman di gudang selama setidaknya enam tahun.
Sementara itu, pascaledakan besar yang mengguncang Beirut itu, tujuh orang korban masih dinyatakan hilang. Tentara Lebanon menyatakan pencarian masih akan terus dilakukan.
"Masih ada tujuh orang hilang: tiga warga Lebanon yang kerabatnya telah menyerahkan sampel DNA, tiga warga Suriah, dan satu warga Mesir," kata juru bicara militer Lebanon, Elias Aad, seperti dilansir AFP, Sabtu 29 Agustus 2020.
Aad mengatakan, data diperolah dari Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon, yang berkoordinasi dengan Palang Merah. Setidaknya sudah ada 33 korban yang sudah diidentifikasi.
Kementerian Kesehatan menyatakan, korban tewas tercatat 188 orang, melukai sedikitnya 6.500 orang dan menyebabkan puluhan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.