Lima Situs Rasulullah, Jejak Sejarah Perlu Diketahui Umat Islam
Jejak bersejarah, yang kemudian menjadi situs dakwah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW), perlu diketahui umat Islam. Sehingga, dengan memahami situs-situs bersejarah itu, umat nabi akhir zaman makin mempertebal rasa keimanan dan ketakwaannya akan perjuangan mengembangkan dakwah Islam di tanah suci.
Imam Ghazali Said, seorang kiai pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, Wocolo Surabaya, menulis "Mengunjungi Situs Rasul SAW". Berikut petikan selengkapnya, pengalaman salah seorang Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tersebut:
Senin, 5 Juni 2023 alhamdulillah saya mengantar jemaah Nur Takhobbar mengunjungi beberapa situs penting peninggalan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Pertama, Masjid Quba.
Tempat ibadah ini adalah masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW saat perjalanan hijrah pada 622 M. Beliau bersabda : "Barang siapa bersuci di rumahnya kemudian ia datang ke masjid Quba dan ia salat 2 rakaat di dalamnya, maka nilai pahalanya setara dengan satu kali umrah".
Kedua, Mengunjungi kebun kurma lengkap mini marketnya.
Kurma 'ajwa yang paling diburu jamaah haji. Teknis bertani kurma inilah yang mendorong Rasul saw untuk bersabda: " Kalian lebih paham tentang urusan dunia".
Ketiga, Gunung Uhud.
Situs perang uhud antara pasukan dan kuffar quraysy pada 625 M. Karena pasukan Islam yang bertugas sebagai pemanah kurang disiplin dengan "mengabaikan" instruksi Rasul saw, karena tergiur pampasan perang dan sebab-sebab lain, pasukan Muslim "kalah" dalam perang uhud ini. Lebih dari 70 pasukan sahabat Rasul gugur sebagai syuhada' yang diantaranya adalah Sayyidina Hamzah bin Abd Muttalib ra paman dan kesayangan Rasulullah saw. Kami berziarah ke makam Syuhada Uhud ini.
Keempat, Melewati masjid qiblatayn (masjid dua kiblat).
Melewati masjid qiblatayn (masjid dua kiblat). Nama demikian, karena saat Rasul dan para sahabat ketika salat Asar dengan kiblat al-Shakhrah di Masjid al-Aqsha al-Aqsha, pada rakaat ketiga turun ayat 144 surat al-Baqarah yang memerintahkan Rasul untuk mengalihkan kiblat ke Masjid al-Haram.
Kelima, melintasi Masjid Tujuh.
Tepatnya tujuh mushalla. Tujuh mushalla tersebut dibangun diatas "lereng gunung" bekas para sahabat mendirikan kemah untuk menghadang pasukan koalisi atau sekutu ( Ahzab) yang akan menyerang Madinah pada tahun 627 M.
Untuk mempertahankan Madinah dari serangan tentara sekutu,- atas saran Salman al-Farisi- Rasul melindungi Madinah dengan parit (khondaq). Karena itu, perang ini terkenal dengan perang Khondaq atau perang Ahzab. Pasukan Muslim dalam perang ini sukses memukul mundur pasukan musuh yang bersekutu tersebut. Sayang sekali, khondaq yang merupakan situs penting sejarah Rasul saw tak dapat kita saksikan.
Wallahu a'lam.
Sumber: fb Imam Ghazali Said
Advertisement