Lima Pilar Transformasi Ekonomi Diyakini Bisa Sejahterakan Rakyat
Pengamat Ekonomi Dr Hendri Saparini mengatakan, Indonesia memiliki permasalahan nasional yang harus segera diselesaikan. Yakni, soal kesejahteraan rakyat. Di antaranya, menuntaskan masalah kemiskinan, agar masyarakat menjadi sejahtera, harus menjadi agenda bersama.
"Harus ada keberpihakan pemerintah. Apa yang selama ini telah dilakukan pemerintah, perlu ada kebijakan-kebijakan keberlanjutan untuk bisa menyelesaikan permasalahan kesejahteraan bagi masyarakat,” tuturnya, Rabu 22 Januari 2020.
Hendri Saparini mengungkapkan hal itu dalam Seminar Ekonomi Pra-Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-VII tahun 2020. Seminar ekonomi ini mengusung tema Arus Baru Ekonomi Indonesia : Problematika, Cita-Cita, dan Strategi Ekonomi Dalam Penguatan Arus Baru Ekonomi Umat Islam di Era Revolusi Industri 4.0.
Kegiatan tersebut bertempat di Ruang Syahrir Nurut, Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Kampus Ciputat, Jakarta. Merupakan kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Selain Hendri Saparini, tampil sebagai pembicara adalah Arif Budimanta, Staf Khusus Presiden RI.
Sementara itu, Arif Budimanta, Staf Khusus Presiden RI menjelaskan, ekonomi Indonesia harus bertransformasi untuk mewujudkan cita-cita tahun 2045, satu abad Indonesia Merdeka.
"Saat ini Indonesia telah menjadi negara maju, memiliki pendapatan mencapai Rp 320 Juta per kapita per tahun, produk domestic bruto (PDB) Indonesia mencapai US$ 7 Triliun dan masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Momentum kemajuan ekonomi Indonesia sudah ada dan akan terus diupayakan,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Arif, setidaknya ada 5 pilar utama kebijakan transformasi ekonomi yang harus dilakukan.
Pertama, optimalisasi pembangunan infrastruktur;
Kedua, minimalisasi ketergantungan terhadap modal asing jangka pendek;
Ketiga, konfigurasi investasi untuk mendukung pertumbuhan;
Keempat, penguatan implementasi kebijakan pemerataan ekonomi; dan
Kelima (yang terakhir), efisiensi pasar tenaga kerja dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Advertisement