Lima Pernyataan Sikap SBY Soal Isu Kudeta Partai Demokrat
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengungkapkan beberapa pandangannya terkait isu kudeta partai. Upaya kudeta di Partai Demokrat ini pertama kali diungkap oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY).
Saat itu, AHY menyebut ada gerakan yang ingin merebut kepemimpinan di Partai Demokrat dengan menyelenggarakan kongres luar biasa. Gerakan itu hendak menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024 mendatang.
Pihak Partai Demokrat menyebut gerakan itu melibatkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko serta sejumlah kader dan mantan kader Partai Demokrat Marzuki Alie, Muhammad Nazaruddin, dan politisi aktif Demokrat Jhoni Alen Marbun. Moeldoko telah membantah tudingan tersebut. Ia mengaku tak punya hak untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat karena bukan bagian dari internal partai.
Senada dengan putra sulungnya, SBY juga menyinggung Moeldoko dan tegas mengatakan Demokrat not for sale (tidak dijual). Hal ini disampaikan Presiden ke-6 RI tersebut dalam video arahan kepada pemimpin dan kader Partai Demokrat yang dirilis pada Rabu, 24 Februari 2021 malam.
Berikut ini kutipan lengkapnya:
1. Partai Not for Sale
Bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale, partai kami bukan untuk diperjualbelikan. Meskipun Partai Demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi. Kami tidak tergiur oleh uang Anda berapa pun besarnya.
2. Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD)
Pada awal 2021, Partai Demokrat tengah berjuang dengan damai, konstitusional, serta tengah mendapat dukungan dari masyarakat. Ketika di bawah kepemimpinan AHY, dukungan rakyat terhadap Partai Demokrat terus meningkat, bagai halilintar di siang bolong ada gerakan dan pemufakatan jahat untuk merusak Partai Demokrat.
3. Jika Upaya Kudeta Berhasil, Partai Demokrat dalam Kegelapan
Kalau gerakan ini berhasil, karena ada yang ingin membeli partai kita dan kemudian ada fasilitatornya, partai kita bisa mengalami kegelapan. Sebab, partai yang sudah dibangun dan dibina selama puluhan tahun dapat direbut dan diambil alih begitu saja dengan uang dan kekuasaan. Kalau ini terjadi, negara kita seperti hidup di hutan rimba, yang kuat menang, yang lemah kalah, salah-benar nomor dua. Hal begitu tentu sangat mencederai rasa keadilan. Kalau keadilan diinjak-injak, jangan harapkan ada kedamaian, no justice no peace.
4. Usir Kader Penghianat
Kalau segelintir kader atau mantan kader itu masih bergentayangan mencari mangsa ke kanan dan ke kiri, katanya ada juga yang bertindak sebagai EO, hadapi dengan sikap yang tegas, usir orang-orang itu. Mintakan mereka berhenti merusak partai kita.
5. SBY Tak akan Tinggalkan Partai Demokrat
Insyaallah sepanjang hayat dikandung badan, saya akan tetap menjadi kader partai Demokrat dan akan menjadi benteng serta bhayangkara partai ini menghadapi siapa pun yang akan mengganggu merusak, menghancurkan partai kita. Ini sumpah saya kepada tuhan yang mahakuasa.
Saya bangga seraya memberi hormat kepada jutaan kader yang mencintai partainya. Mereka adalah kader yang kuat dan tabah dalam suka dan duka. Kader yang tidak pernah mengganggu, membuat masalah, dan berkhianat. Bukan pula kader atau mantan kader yang menjual partai kita demi imbalan uang dan kedudukan. Partai yang kita bangun dengan susah payah dengan keringat dan cucuran air mata.