Lima Permainan Tradisional yang Terancam Punah
Lima permainan tradisional yang di era 70 hingga 80-an terancam punah. Seperti Gobak Sodor, mainan kelereng, main bekel, gangsing dan engklek, dimana para generasi yang kini berumur 50 tahunan, jadi kenangan saat anak-anak.
Padahal, permainan tradisional di Indonesia merupakan warisan budaya yang sarat akan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal. Tapi, seiring perkembangan zaman dan pesatnya teknologi, banyak permainan tradisional yang terancam punah. Anak-anak lebih tertarik dengan gadget dan game online sehingga melupakan permainan tradisional yang dulu sangat popular.
Tentu saja di Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 79 jadi momentum memperkenalkan kembali ke anak-anak. Ini sebagai upaya mempertahankan warisan budaya agar permainan tradisional agar tidak punah.
Di bawah ini ada lima permainan tradisional yang terancam punah.
Gobak Sodor:
Adalah permainan tradisional Indonesia yang mengandalkan kecepatan, ketangkasan, dan strategi. Seru dan menyenangkan, permainan ini juga mampu melatih kerjasama tim.
Cara Bermain Gobak Sodor
Permainan ini melibatkan dua tim, masing-masing terdiri dari tiga orang.
Lapangan berbentuk persegi panjang dibagi menjadi beberapa kotak. Jumlah kotak disesuaikan dengan jumlah pemain.
Tim penjaga berada di dalam kotak-kotak, sementara tim penyerang berada di luar.
Tim penyerang berusaha melewati semua kotak untuk mencapai garis akhir tanpa tersentuh oleh tim penjaga.
Tim penjaga berusaha menghalangi dan menyentuh pemain penyerang sebelum mereka mencapai garis akhir.
Jika seorang penyerang berhasil mencapai garis akhir, kedua tim bertukar peran.
Nilai-nilai pada Gobak Sodor
Penting untuk bekerja sama dengan rekan satu tim untuk mencapai tujuan.
Permainan ini membutuhkan gerakan cepat dan lincah.
Memikirkan strategi untuk melewati lawan dengan cepat dan efektif.
Menghargai kemenangan lawan dan menerima kekalahan dengan lapang dada.
Mainan Kelereng
Adalah permainan tradisional Indonesia yang sangat populer di kalangan anak-anak. Permainan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga melatih konsentrasi, keakuratan, dan strategi.
Cara Bermain Kelereng
Ada banyak variasi permainan kelereng, namun secara umum cara bermainnya adalah sebagai berikut:
Pertama-tama, buatlah lubang di tanah dengan ukuran yang cukup untuk menampung kelereng.
Tentukan jarak antara garis lemparan dengan lubang. Jarak ini bisa disesuaikan dengan kesepakatan bersama.
Setiap pemain bergiliran melempar kelerengnya ke arah lubang.
Pemain yang kelerengnya paling dekat dengan lubang berhak untuk "menyerang" kelereng lawan.
Pemain yang mendapat giliran menyerang akan mencoba menjatuhkan kelereng lawan dengan cara menjentikkan kelerengnya.
Kelereng lawan yang berhasil dijatuhkan akan menjadi milik pemain yang menyerang.
Pemain dengan jumlah kelereng terbanyak di akhir permainan dinyatakan sebagai pemenang.
Variasi Permainan Kelereng
Kelereng Lubang: Permainan ini bertujuan untuk memasukkan kelereng ke dalam lubang.
Kelereng Garis: Kelereng diletakkan pada garis, lalu pemain mencoba menjatuhkan kelereng lawan dengan cara menjentikkan kelerengnya.
Kelereng Benteng: Pemain membuat benteng dari tanah atau batu, lalu berusaha mempertahankan bentengnya agar tidak dijebol oleh lawan.
Bola Bekel
Permainan ini memang sangat populer dan membangkitkan nostalgia masa kecil, ya?
Asal-usul permainan bola bekel sebenarnya masih belum diketahui secara pasti. Namun, permainan serupa dengan bola bekel juga ditemukan di berbagai negara dengan nama yang berbeda-beda. Diperkirakan, permainan ini sudah ada sejak zaman dahulu dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Manfaat Bermain Bola Bekel
Selain menyenangkan, bermain bola bekel juga memberikan banyak manfaat, lho! Di antaranya:
Meningkatkan koordinasi mata dan tangan: Gerakan melempar bola dan mengambil biji bekel secara bersamaan melatih koordinasi tubuh.
Melatih refleks: Pemain harus cepat mengambil keputusan dan bergerak saat bermain.
Meningkatkan konsentrasi: Memerlukan fokus tinggi agar tidak melakukan kesalahan.
Melatih kesabaran: Tidak semua level permainan mudah, sehingga pemain perlu bersabar untuk mencapai level yang lebih tinggi.
Gangsing
Adalah permainan tradisional yang mengandalkan keseimbangan dan kekuatan. Bentuknya yang unik, mirip dengan sebuah putaran, membuatnya menarik untuk dimainkan.
Cara Bermain Gangsing
Gangsing biasanya terbuat dari kayu, bambu, atau logam. Bentuknya bulat dengan ujung lancip.
Untuk memutar gasing, pemain memegang tali yang dililitkan pada bagian atas gasing. Dengan gerakan cepat, tali ditarik sehingga gasing berputar dengan kencang.
Beberapa permainan gangsing melibatkan kompetisi, di mana pemain berusaha membuat gasing lawan jatuh dengan cara menabrakkannya.
Ada juga permainan yang mengukur lama waktu gasing berputar.
Bermain Engklek
Adalah permainan tradisional Indonesia yang sangat populer, terutama di kalangan anak perempuan. Permainan ini mengandalkan keseimbangan dan kelincahan dalam melompat dari satu kotak ke kotak lainnya.
Cara Bermain Engklek
Pertama-tama, gambarlah beberapa kotak di tanah yang membentuk pola tertentu. Biasanya, pola engklek terdiri dari kotak-kotak yang berderet dan sebuah lingkaran besar di ujung.
Gaco adalah benda kecil yang digunakan sebagai penanda, seperti batu pipih atau potongan genteng.
Pemain melempar gaco ke kotak pertama.
Setelah gaco dilempar, pemain mulai melompat dengan satu kaki dari kotak ke kotak lainnya tanpa menginjak garis.
Setelah melewati semua kotak, pemain mengambil gaco dan kembali ke garis start dengan cara yang sama.
Pada putaran berikutnya, gaco dilempar ke kotak kedua, kemudian kotak ketiga, dan seterusnya.
Manfaat Bermain Engklek
Melompat dengan satu kaki melatih keseimbangan tubuh.
Gerakan melompat yang cepat dan lincah membuat tubuh menjadi lebih fleksibel.
Aktivitas fisik seperti melompat baik untuk kesehatan tulang.
Pemain harus fokus agar tidak salah langkah.