Lima Pengungsi Rohingya Meninggal dalam Sebuah Kapal di Bangladesh
Lima orang tewas dan belasan lainnya dinyatakan hilang setelah sebuah kapal yang penuh sesak oleh para pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari negara bagian Rakhine di Myanmar ke Bangladesh, pada Senin 16 Oktober 2017.
Tragedi itu adalah insiden terbaru yang menimpa etnis Rohingya yang melarikan diri, hal yang menurut PBB merupakan pembersihan etnis oleh pemerintah Myanmar.
Hampir 200 orang tewas dari sekitar belasan kapal yang tenggelam sejak gelombang pengungsi Rohingya tiba pada akhir Agustus, setelah serangan militan muslim yang memicu operasi pembersihan oleh militer Myanmar.
"Kapal itu membawa sekitar 50 orang saat tenggelam di muara sungai Naf pada pagi hari. Lima jenazah ditemukan termasuk empat anak, dan 21 orang selamat," ujar komandan daerah Perbatasan Bangladesh Letnan Kolonel S.M. Ariful Islam dikutip dari AFP.
Islam mengatakan bahwa kapal tersebut adalah kapal pukat ikan kecil, yang tenggelam karena kelebihan beban dengan para pengungsi yang sering kali diminta membayar mahal untuk perjalanan ke Shah Porir Dwip, sebuah desa pesisir Bangladesh, di seberang perbatasan Myanmar.
"Hingga saat ini, penjaga pantai dan penjaga perbatasan sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di sungai Naf," katanya. (trs)
Advertisement