Lima Maskot Porprov 2023, Ini Filosofinya
Ada lima maskot disiapkan untuk daerah melengkapi pagelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VIII 2023 di Sidoarjo Raya, pada 9-16 September 2023.
Si Beki menjadi maskot utama Porprov. Lalu maskot Si Udeng dari Kabupaten Sidoarjo, Cak Condro dari Kota Mojokerto, Si Mada dari Kabupaten Mojokerto dan Si Jatu dari Kabupaten Jombang.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, masing-masing maskot tersebut memiliki makna tersendiri yang diambil dari sejarah masing-masing daerah tersebut.
"Maskot-maskot ini membawa spirit para atlet untuk berprestasi dalam Porprov Jatim VIII Tahun 2023. Lebih dari itu lima maskot ini juga membawa harapan agar gelaran Porprov juga akan mendongkrak ekonomi di setiap daerah di Jawa Timur,” ujar Khofifah, Senin 28 Agustus 2023.
Secara garis besar, Khofifah menyebut, bahwa maskot Si Udeng diambil dari ciri khas Sidoarjo yakni bandeng dan udang. Kedua jenis hewan air itu menjadi salah satu potensi pendongkrak ekonomi di Sidoarjo.
"Ini menjadi alasan kenapa Sidoarjo bisa memiliki banyak tambak seperti tambak ikan bandeng atau tambak udang yang menjadi ikonnya. Selain itu letak geografisnya, berada di antara dua sungai besar pecahan dari Sungai Brantas yaitu Sungai Mas dan Sungai Porong," jelasnya.
Selanjutnya adalah maskot Cak Condro yang berwujud kucing belang telon. Sedangkan Condro adalah singkatan dari sejarah pasukan Condromowo yang dipimpin Kiai Achyat Chamimy melawan penjajah.
Dari Jombang ada maskot Si Jatu berwujud burung garuda. Si Jatu ini diambil dari cerita wayang Jawa yakni Jatayu merupakan sebutan garuda merupakan pahlawan yang menghalangi Prabu Dasamuka/Rahwana dalam penculikan Dewi Shinta, istri Siri Rama.
Dalam sejarah, masa Prabu Erlangga dari Kerajaan Kahuripan (beribukota di Kedaton Bulurejo yang dulu termasuk dalam Watugaluh), Pasca Kerajaan Mataram Medang Kamulan, Garudeya (ada yang menyebut Garudayaksa) merupakan Dampar Kencana Singgasana Prabu Erlangga. Terakhir ditemukan di Situs BCB Nasional di Situs Petirtaan Sumberbeji Ngoro Jombang
Pada masa Kerajaan Majapahit, kata Khofifah, Garudeya ditemukan pada salah satu panel Relief di Candi Rimbi (Pulosari Bareng) yang dibuat oleh Ratu Tribuwana Tunggadewi atau yang terkenal sebagai Ratu Kenconowungu.
Landasan lainnya mengacu pada masa Kemerdekaan RI Garuda Pancasila kemudian ditetapkan sebagai Lambang Negara Republik Indonesia. "Bahkan dalam sejarah mata uang RI, gambar Garuda Pancasila menjadi salah satu sisi mata uang logam sedangkan di Jombang disebut gambar Beri," demikian penjelasan Khofifah.
Kemudian, Kabupaten Mojokerto memilih Si Mada yang diambil dari sejarah Kerajaan Majapahit yang mencapai kejayaannya dengan tunggangan gajah.
Maskot terakhir berasal dari Pemprov Jatim berupa ayam bekisar bernama Cak Beki. Cak Beki diambil dari fauna ayam bekisar yang merupakan fauna kas jawa timur. Beki melambangkan sikap berani, lincah, milenial dan berprestasi.
Lebih lanjut, dijelaskan Khofifah, lima maskot Porprov Jatim VIII ini merupakan lambang pemersatu yang akan menyukseskan sekaligus membawa keberuntungan terhadap segala sesuatu yang sedang di ikhtiarkan bersama-sama.
"Dapat dijadikan lambang dalam merepresentasikan sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses ekonomi," tandasnya.
Gubernur Khofifah berharap, perhelatan Porprov Jatim tidak sekadar mendongkrak prestasi bagi semua atlet yang bertanding, melainkan dapat mendongkrak ekonomi masyarakat.
"Saya menyampaikan apresiasi atas komitmen KONI Jatim bersama empat kepala daerah yang ikut menyukseskan pelaksanaan Porprov Jatim ke VIII tahun 2023. Semoga prestasi meningkat diikuti dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat," pungkasnya.