Lima Kunci Sukses dalam Hidup, Pesan Kiai Marzuki Mustamar
Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar berpesan usai melaksanakan shalat setiap Muslim hendaknya melaksanakan dzikir, wiridan dan berdoa. Karena, jangan langsung pergi ketika habis shalat, baik sendirian maupun berjamaah. Dan lebih dianjurkan shalat berjamaah.
"Setelah shalat berjamaah jangan langsung pergi, wiridan dan hingga imam membacakan doa untuk diamini," katanya.
Kiat sukses kedua adalah hormat kepada orang tua dan guru. Kepada orang tua dan guru harus mengikuti perintahnya. Dengan begitu akan muncul akhlakul karimah dan insyaallah berkah.
"Dulu saya bodoh. Karena barakah, saya alhamdulillah kaya, anak punya tujuh dan bisa membantu anak yatim. Kenapa begitu kuncinya manut kiai, Pramuka NU harus siap manut wong tua lan guru," terang Pengasuh Pondok Sabilulrosyad Gasek Kota Malang ini.
Ketiga, jangan berbohong, harus jujur jangan khianat, harus amanah, jangan ingkar janji, sekali bohong cacat moral.
“Anak remaja kalau punya cacat moral rusak akhlaqnya dan tidak akan ada yang percaya,” jelasnya.
Keempat, harus giat belajar. “Kader NU harus pintar. Jangan sampai kalah sama anak yang ahli maksiat, anak-anak Ma'arif harus lebih pintar. Jangan sampai kalah dengan Wahabi, Pramuka NU harus pintar," tegas Kiai Marzuki.
Terakhir, sering-sering baca shalawat dan wirid. "Dengan membaca shalawat insyaallah hidup kita berkah," pungkasnya.
Kiai Marzuki mengungkapkan hal itu, sebagai pesan tentang lima kiat sukses kepada 370 regu pramuka di bawah naungan Satuan Komunitas (Sako) LP Ma’arif.
Seperti diketahui, Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama Jawa Timur, dalam memperingati Hari Santri menggelar Jelajah Santri Jawa Timur VI 2019. Acara ini digelar di Stadion Brantas Kota Batu dan dihadiri lebih dari lima ribu siswa se-Jawa Timur.
"Jelajah santri digelar sudah keenam kalinya. Dengan program ini LP Ma’arif NU Jawa Timur berharap bisa menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan dan keaswajaan kepada para siswa," kata H Noor Shodiq Askandar, Kamis 24 Oktober 2019.
Ketua PW LP Ma'arif NU Jawa Timur ini ingin Pramuka menjadi bagian ekstra unggulan di lingkungan NU.
“Kenapa kita memilih Pramuka? Karena Pramuka selalu mengajarkan kemandirian, kreatifitas dan inovasi, dan ini sama dengan semangat nilai-nilai Ahlusunnah wal Jamaah di Nahdlatul Ulama,” kata Gus Shodiq, sapaan akrabnya.
Advertisement