Lima Kontribusi Ulama, Gus Qoyyum: Dibutuhkan untuk Jaga Agama
Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang memiliki ragam kepercayaan dan juga kebebasan hak beragama. Bebrapa agama yang dianut masyarakat Indonesia di antaranya adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Dari ragam agama tersebut, penduduk Indonesia mayoritas memeluk agama Islam.
Pengasuh Pesantren An-Nur Lasem, Rembang, Jawa Tengah, KH Abdul Qoyyum Manshur, dalam kajian ilmiahnya mengatakan, Indonesia membutuhkan peran Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Penjelasan tersebut disampaikan dalam kanal youtube muilenial, dikutip Jumat 7 Januari 2021.
Menurut tokoh yang akrab disapa Gus Qoyyum ini, Negara Indonesia yang mayoritas penduduknya merupakan Muslim sangat membutuhkan peran dan kontribusi dari ulama. Para ulama nantinya akan bekerja sama dengan para penguasa atau pemerintah untuk menjaga NKRI.
“Sebuah negara sangat membutuhkan peran ulama dalam menjalankan pemerintahan dan kepemimpinan negara,” tutur dia.
Dasar Al-Quran
Hal ini, menurut Gus Qoyyum, sangat jelas disebutkan dalam Alquran yaitu pada surat Fatir ayat 28 yang berbunyi :
اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ
Artinya, “Sesungguhnya yang takut kepada Allah SWT di antara para hamba –hamba-Nya ialah para ulama.”
Lima Kontribusi Ulama di Negara Mayoritas Islam
Gus Qoyyum menjabarkan, di antara kontribusi ulama-ulama yang berdomisili di negara mayoritas Muslim seperti Indonesia yaitu:
Pertama, ulama bekerja sama dengan penguasa dalam menjaga agama. Dalam menjaga agama Islam, ulama dan pemerintah bekerja sama agar akidah jangan sampai rusak.
Sedangkan terhadap non-Muslim, umat Islam bertoleransi dengan baik, menjaga hubungan dengan baik, berhubungan dengan baik, tidak mengganggu kegiatan–kegiatan agama non-Muslim dan lainnya.
Kedua, ulama bekerja sama dengan pemerintah untuk menjaga jiwa raga manusia.
Ketiga, ulama bekerjasama dengan pemerintah untuk menjaga keselamatan, kesehatan, fungsi, kualitas otak dan akal bangsa. Ulama dan pemerintah mendesain akal bangsa ini agar sehat, cerdas, dan berkualitas otak serta pikirannya.
Keempat, ulama bersama pemerintah bekerjasama menjaga eksistensi masa depan bangsa.
Kelima, ulama bersama pemerintah bekerjasama menjaga harta, menyelamatkan aset, dan kekayaan negara. Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim sangat jelas membutuhkan peran para ulama untuk berkontribusi menjaga negara, menyelamatkan negara, dan membawa negara ini menjadi negara yang baik dan negara yang berkah.
Dia menegaskan MUI sangat dibutuhkan untuk menyadarkan orang-orang yang berpikir ekstrem, berpikir radikal, yang berpikir teror, apalagi sudah melakuan tindakan ekstrem dari paham–paham radikal tersebut.
“MUI dibutuhkan untuk berkontribusi membawa kebaikan bangsa dan negara Indonesia,” tutur dia.
Advertisement