Lima Kategori Pahala, Ini Indahnya Bersedekah secara Istiqomah
Melaksanakan amal sedekah memang dianjurkan dalam Islam. Namun, diutamakan memberikan sedekah yang sifatnya istiqomah, meskipun dalam nilai jumlah yang tak terlalu besar.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'dy rahimahullah berkata :
أذية الناس لا تضرك بل تضرهم، إلا إن أشغلت نفسك في الاهتمام بها، فعند ذلك تضرك كما ضرتهم، فإن أنت لم تضع لها بالاً لم تضرك شيئا.
" Perbuatan orang lain yang menyakitkan tidak akan merugikanmu, tetapi akan merugikan diri mereka sendiri, kecuali jika engkau menyibukkan dirimu dengan mempedulikannya, maka ketika itulah hal tersebut akan merugikanmu sebagaimana merugikan mereka, namun jika engkau tidak mempedulikannya maka hal itu tidak akan merugikan dirimu sama sekali. " (Al-Wasailul Mufidah, halaman 30).
Tentang keindahan bersedekah, dalam Kitab Bughyatul Musytarsyidin ada kisah menarik.
Alkisah seorang pengemis mengetuk pintu rumah Rasulullah SAW.
Pengemis itu berkata: "Saya pengemis ingin meminta sedekah dari Rasulullah."
Rasulullah bersabda: "Wahai Aisyah berikan baju itu kepada pengemis itu".
Sayyidah Aisyah pun melaksanakan perintah Nabi. Dengan hati yang sangat gembira, pengemis itu menerima pemberian beliau, dan langsung pergi ke pasar serta berseru di keramaian orang di pasar:
"Siapa yang mau membeli baju Rasulullah? ".
Maka dengan cepat berkumpullah orang-orang, dan semua ingin membelinya.
Kemudian ada seorang kaya namun buta yang mendengar seruan tersebut, lalu menyuruh budaknya agar membelinya dengan harga berapapun yang diminta, dan ia berkata kepada budaknya: “Jika kamu berhasil mendapatkannya, maka kamu merdeka”.
Akhirnya budak itupun berhasil mendapatkannya. Kemudian diserahkanlah baju itu pada tuannya yang buta tadi.
Alangkah gembiranya si buta tersebut, dengan memegang baju Rasulullah itu, orang buta tersebut kemudian berdoa dan berkata:
“Yaa Rabb dengan hak Rasulullah dan berkat baju yang suci ini, kembalikanlah pandanganku... ".
Masyaa Allah. Dengan izin Allah, spontan orang tersebut dapat melihat kembali.
Keesokan harinya, ia pun pergi menghadap Rasulullah dengan penuh gembira dan berkata: "Wahai Rasulullah... pandanganku sudah kembali dan aku kembalikan baju anda sebagai hadiah dariku... ".
Sebelumnya orang itu menceritakan kejadiannya sehingga Rasulullah pun tertawa hingga tampak gigi gerahamnya, padahal biasanya Rasulullah jarang sekali tertawa.
Kemudian Rasulullah bersabda kepada Sayyidah Aisyah: "Perhatikanlah baju itu wahai Aisyah, dengan izin dan berkahNya, ia telah mengkayakan orang yang miskin, menyembuhkan yang buta, memerdekakan budak dan kembali lagi kepada kita."
Masya Allah!
Al-Imam as-Suyuti menyebutkan dalam salah satu kitabnya bahwa pahala sedekah itu ada 5 macam:
أَنَّ ثَوَابَ الصَّدَقَةِ خَمْسَةُ أَنْوَاعٍ : وَاحِدَةٌ بِعَشْرَةٍ وَهِيَ عَلَى صَحِيْحِ الْجِسْمِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِيْنَ وَهِيَ عَلَى الْأَعْمَى وَالْمُبْتَلَى ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةٍ وَهِيَ عَلَى ذِي قَرَابَةٍ مُحْتَاجٍ ، وَوَاحِدَةٌ بِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى الْأَبَوَيْنِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى عَالِمٍ أَوْ فَقِيْهٍ اهـ
(كتاب بغية المسترشدين)
"Sesungguhnya pahala bersedekah itu ada lima kategori :
1) Satu dibalas sepuluh (1:10) yaitu bersedekah kepada orang yang sehat jasmani.
2) Satu dibalas sembilan puluh (1:90) yaitu bersedekah terhadap orang buta, orang cacat atau tertimpa musibah, termasuk anak yatim dan piatu.
3) Satu dibalas sembilan ratus (1:900) yaitu bersedekah kepada kerabat yang sangat membutuhkan.
4) Satu dibalas seratus ribu (1: 100.000) yaitu sedekah kepada kedua orangtua.
5) Satu dibalas sembilan ratus ribu (1 : 900.000) yaitu bersedekah kepada orang yg alim atau ahli fikih, Guru Ngaji Kita.
Demikian termaktub dalam Kitab Bughyatul Musytarsyidin. Semoga bermanfaat. Amin.
Advertisement