Lima Hal Bangkitkan Gairah Islam, Nilai-Nilai Pendidikan Ramadan
Bulan Ramadan segera datang. Inilah bulan yang di dalamnya banyak terkandung nilai-nilai pendidikan. “Ramadan mendidik kita menjadi insan yang bertakwa dan bertanggung jawab atas syariat Allah,” papar Prof Dr H Sofyan Sauri, MPd dalam kajian Ramadan.
Lebih jauh guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung itu menyebutkan, bulan Ramadhan juga mendidik kita menjadi insan yang mampu membedakan antara yang hak dan yang batil. Mampu membedakan yang benar dengan yang salah.
“Bulan Ramadan mendidik kita menjadi seorang yang disiplin, menjaga amarah, menjaga pandangan, dan menyembuhkan dari segala penyakit hati yang membahayakan,” terang pria kelahiran Cianjur, 20 April 1956, itu.
Menurut dosen Pendidikan Bahasa Arab UPI itu, bulan Ramadhan juga mendidik kita menjadi insan yang bersyukur dan pandai membagi waktu serta taat kepada Allah.
Menurut Sofyan umat Islam harus menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan perasaan suka cita, senang dan penuh semangat. “Bulan Ramadhan harus kita sambut secara total, maksimal, dan optimal,” papar dosen Program Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor itu.
Lima hal Bangkitkan Gairah Islam
Karena itulah kita mesti memiliki ghirah (semangat) Islam yang tinggi. Menurut Ibnu Mas’ud, lanjut Sofyan, paling tidak ada lima hal yang bisa membangkitkan ghirah Islam, termasuk ghirah di bulan Ramadhan.
Pertama, mencintai Allah dan mengikuti jejak serta perjuangan Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang terekam dalam Surat Ali Imraan ayat 31 yang artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad): ‘Jika kalian mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi/mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’.”
Kedua, memiliki iman yang tangguh dan kokoh.
Ketiga, berbuat kebaikan atau kebajikan kepada sesama.
Keempat, mencintai kebersihan jiwa dan kebersihan raga serta kesucian lahir dan batin.
Kelima, melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar.
*) Pengajian dilangsungkan secara hybrid ini mengusung tema “Kajian Surat Al-Baqarah Ayat 185: Merajut Makna Girah, Targib, dan Tarhib Ramadhan.” Sekitar 650 jamaah menghadiri kajian melalui aplikasi Zoom. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan daerah lain.