Lima Hak Muslim terhadap Muslim Lain, Ini Pesan Rasulullah
Dalam tata pergaulan di masyarakat, kita selalu dianjurkan untuk memiliki sikap kepekaan sosial. Solidaritas antarsesama menjadi penting. Pernahkah Anda merasa kasihan kepada orang yang mendapatkan musibah dan terdorong untuk segera membantunya?
Allah Subhanahu wa ta'ala (Swt) berfirman, yang artinya: “Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan, dan janganlah kalian tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.” (Al Maidah : 2)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam (S.a.w.) bersabda :
مَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَهُ اللهُ فِي الدُنْيَا وَالآخِرَةِ
“Barang siapa memberikan kemudahan terhadap kesulitan saudaranya niscaya Allah akan memberikan kemudahan baginya di dunia dan Akhirat.” (HR. Muslim)
Bisakah anda tawadhu’ (merendahkan diri) di hadapan saudara anda?
Padahal Allah berfirman, yang artinya: “Dan rendahkanlah dirimu di hadapan orang-orang yang mengikutimu dari orang-orang yang beriman.” (Asy Syu’ara: 215).
Bisakah Anda menahan marah ketika melihat kekurangan pada diri saudara anda? Padahal telah datang seseorang kepada Rasulullah lalu mengatakan: “Wahai Rasulullah!! Nasihatilah Aku”. Rasulullah bersabda: “Janganlah kamu marah.” Orang tersebut mengulangi (pertanyaannya), Rasulullah tetap mengatakan: “Janganlah kamu marah”. (HR. Al Bukhari).
Bisakah anda menjadi orang pemaaf ketika saudaramu bersalah dan berkeinginan untuk meminta maaf?
Allah berfirman, yang artinya: “Jadilah engkau pemaaf dan serulah kepada kebajikan dan berpalinglah dari orang-orang jahil.” ( Al A’raf: 199).
Bisakah Anda menebarkan salam dan tersenyum di hadapan saudaramu?
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam (S.a.w.) bersabda :
حَقُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ خَمْسٌ : رَدُّ السَّلاََمِِ وَعِيَادَةُ المَِريْضِ وَاتِّبَاعُ الجَنَائِزِ وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَ تَشمِيْتُ العَاطِشِ
“Hak orang Muslim terhadap muslim lainnya ada lima: Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, menjawab undangan dan menjawab orang yang bersin.” (Muttafaqun ‘Alaihi).
Bisakah Anda lemah lembut di hadapan saudaramu?
Padahal Allah berfirman, yang artinya: “Maka dengan rahmat Allah-lah kamu menjadi lemah lembut kepada mereka dan jika kamu berlaku kasar terhadap mereka niscaya mereka akan menyingkir dari sisimu.” (Ali Imran: 159).
Pernahkah anda sadar membaca Bismillah ketika ingin makan dan minum? Sadarkah pula bahwa makan dan minum dengan tangan kanan adalah wajib, sementara dengan tangan kiri adalah haram?
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam (S.a.w.) bersabda :
يَا غُلاَمُ سَمِّ اللهَ وَكُلْ بِيَمِيْنِك وَ كُلْ مِمَّا يَلِيْك
“Hai anak, bacalah Bismillah dan makanlah dengan tangan kanan dan makanlah yang ada di sekitarmu.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Pernahkah anda sadar bahwa makan dan minum dengan tangan kiri adalah cara syaitan?
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam (S.a.w.) bersabda:
فَإِنَّ الشَّيْطانَ كَان يَأْكُلُ وَيَشْرَبُ بِالشِّمَالِ
“Maka sesungguhnya syaitan makan dan minum dengan tangan kiri.” (HR. Muslim).
Masuk ke dalam rumah dengan mengucapkan salam? Allah berfirman, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman janganlah kalian masuk ke dalam rumah-rumah yang bukan rumah kalian sehingga kalian meminta izin dan mengucapkan salam atas penghuninya.” (An Nuur: 28).
Sayangkah Anda kepada saudaramu sesama Muslim?
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam (S.a.w.) bersabda:
مَنْ لاَ يَرْحَمُ النَّاسَ لاَ يَرْحَمُهُ اللهَُ
“Barang siapa yang tidak menyayangi manusia maka Allah tidak akan menyayanginya. ” (HR. Muslim).
Deretan pertanyaan tersebut merupakan sebagian dari akhlak yang harus diperhatikan seorang muslim di dalam hidup bermasyarakat. Berakhlak Yang Baik Kita menginginkan semua orang baik dengan kita dan menginginkan agar mereka cinta dan sayang.
Berharap memiliki teman yang mengetahui jati diri kita, keluarga kita, dan berusaha meringankan beban hidup kita. Mencari teman yang bisa kita ajak menuju segala bentuk kebajikan.
Kita ingin memiliki teman yang tawadhu’, lapang dada, penyayang, ramah tamah, ringan tangan, penyabar, yang suka mengingatkan ketika kita lupa dan yang menasehati ketika bersalah, selalu bermuka manis dan ceria, memiliki tutur kata yang baik, lemah lembut, dermawan, menerima kekurangan orang lain, pemaaf dan akhlak-akhlak baik lainnya.
Untuk mendapatkan hal yang demikian, tentu memiliki sebab-sebab dan syarat-syarat yang harus dilakukan yaitu “berakhlak dengan akhlak yang baik”.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam (S.a.w.) bersabda:
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah dimana saja kamu berada dan iringilah perbuatan jelek dengan perbuatan baik, niscaya akan menghapus perbuatan jelek tersebut dan berakhlaklah kepada manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. At Tirmidzi)
Dalam hadits ini ada beberapa pelajaran penting, diantaranya anjuran untuk selalu memberikan wasiat kepada saudaranya dan mengingatkan kewajiban- kewajibannya, setiap orang harus merasa diawasi oleh Allah, perbuatan baik akan menghapus perbuatan jelek, dan bergaul dengan setiap orang dengan akhlak yang baik.
Demikian wallalhu a'lam.