5 Fakta Santri Jombang Terpilih jadi Imam Masjid di UEA
Dunia pendidikan di pondok pesantren Kabupaten Jombang menorehkan prestasi internasional. Sunarto yang merupakan santri Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng, terpilih sebagai imam masjid di Uni Emirat Arab (UEA). Pria 32 tahun ini terpilih bersama 26 pemuda lain dari berbagai daerah di Indonesia.
Seperti apa sosok Sunarto? Berikut lima faktanya:
1. Santri PP Madrasatul Quran Berprestasi
Sunarto adalah alumni MQ angkatan 2001 termuda. Langganan juara lomba Musabaqah Al Quran, bahkan pernah menjadi imam masjid bawah tanah milik PT Freeport. Masjid itu bernama Baabul Munawwar. Lokasinya di Tembagapura, Timika, Papua, dan tersembunyi 1.760 meter di bawah tanah.
2. Menantu Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Quran
Sunarto kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, 16 November 1989. Dia merupakan menantu mundhir Pondok Pesantren Madrasatul Quran, KH Mustain Syafi’ie. Saat ini Sunarto memiliki satu anak perempuan, buah pernikahan dengan Ittaqi Fauzi. Usia sang istri 29 tahun. Sunarto dan keluarga saat ini tinggal di Dusun Kedaton, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
3. Ikut Seleksi yang Digelar Kemenag RI
Seleksi program imam masjid ke UEA digelar Kemenag RI dalam dua tahap. Hasilnya, terpilih 90 orang calon imam terbaik. Pengiriman imam asal Indonesia ke UEA merupakan permintaan khusus Pangeran UEA Syeikh Mohammed bin Zayed kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam kurun tiga tahun ke depan, pemerintah UEA menginginkan 200 imam masjid asal Indonesia bertugas di Abu Dhabi.
Sunarto mengaku bersyukur bisa lolos seleksi calon imam masjid yang digelar Kemenag melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam. “Seleksi atau penjaringan untuk menjadi imam masjid besar di UAE itu cukup ketat,” ungkapnya kepada Ngopibareng.id, pada Selasa 11 Mei 2021.
Beberapa materi yang diujikan antara lain kemampuan menghafal Alquran 30 juz, kefasihan berbahasa Arab, pemahaman fiqih, dan mazhab. Calon imam masjid ini juga disyaratkan tidak tergabung dalam partai politik tertentu, mampu berkhotbah, serta memiliki paham Ahlus Sunnah wal Jamaah dengan Manhaj Wasathiyah.
4. Berangkat Bersama Empat Imam Lain Asal Jatim
Sesuai surat dari Kedutaan Besar RI untuk UEA di Abu Dhabi nomor B-00166/Abu Dhabi/210414 tertanggal 14 April 2021 tentang Hasil Seleksi Imam Asal Indonesia, 27 pemuda Indonesia dikirim ke UEA dan bertugas sebagai imam selama tiga tahun.
Dari jumlah tersebut, ada empat imam lain yang juga berasal dari Jawa Timur. Antara lain Rahmat Alfian Hidayat (Kabupaten Mojokerto), Al-Rizal Tisma Wahid (Kabupaten Malang), Muhammad Shohibul Huda (Kota Malang), dan Fathur Rahman (Jember).
Sunarto menyebut Pemprov Jatim turut memfasilitasi keberangkatannya ke UEA. “Kepada kami, Gubernur Jawa Timur menyampaikan siap membantu. Beliau berkata meski orang Indonesia berbeda ras dan budaya, namun dapat hidup berdampingan dengan damai,” ujarnya.
5. Tiga Tahun Dinas akan Boyong Keluarga ke UEA
Sunarto bakal ditugaskan menjadi imam salat lima waktu, serta khatib dan imam salat Jumat selama tiga tahun di UEA. Dia berencana membawa serta anak dan istrinya. Sebab pemerintah UEA sudah menyiapkan tempat tinggal untuk putrinya.
Hanya saja, hingga kini Sunarto belum mengetahui tanggal keberangkatannya ke UEA. Begitu juga dengan masjid tempatnya bertugas nanti. Karena terdapat tujuh negara bagian di UEA, yakni Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras Al Khaimah, Sharjah, dan Umm Al Qaiwain.
Advertisement