Lima Fakta 32 Menit Penerbangan Maut SAM AIR di Gorontalo
Kecelakaan tragis menimpa pesawat SAM AIR yang melayani rute Gorontalo-Pohuwato. Empat orang tewas, termasuk pilot, kopilot, teknisi, dan satu-satunya penumpang. Hingga kini, penyebab pasti jatuhnya pesawat masih dalam proses penyelidikan oleh pihak berwenang.
Pesawat SAM AIR tujuan Gorontalo-Pohuwato mengalami kecelakaan di Bandara Bumi Panua, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, pada Minggu, 20 Oktober 2024. Pesawat dengan nomor registrasi PK-SMH (DHC6) ini lepas landas dari Bandara Djalaluddin Gorontalo pukul 07.03 Wita. Pesawat diperkiraan tiba (ETA) pukul 07.33 Wita.
Pesawat melakukan prosedur pendaratan melalui runway 27 dan melakukan go arround dengan belokan ke kiri pukul 07.35 Wita. Nahas, pesawat jatuh sekitar 500 meter dari Bandara Bumi Panua Pohuwato. Pesawat putih PK SMH milik PT Semuwa Aviasi Mandiri itu bodinya hancur.
Berikut ini lima fakta kecelakaan pesawat SAM AIR di Gorontalo:
Pesawat SAM AIR Cuma Angkut Satu Penumpang
Penumpang itu bernama Sri Meyke Male. Perempuan berusia 30 tahun itu, warga Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo. Korban hendak ke Palu untuk menemui suaminya, Fandy Ahmad.
Jadwal Keberangkatan sempat Diubah
Fandy Ahmad mengungkap, jadwal keberangkatan pesawat SAM AIR sempat diubah. Berdasarkan pesan dari SAM AIR sebelum tragedi, pesawat batal berangkat Minggu, 20 Oktober 2024. Jadwal terbang diganti Kamis, 24 Oktober 2024. Tetapi, korban justru mendapatkan jadwal terbang di hari Minggu atau Senin. Korban pun memilih hari tragedi pesawat.
Jenazah Korban Dipulangkan ke Daerah Asal
Tiga kru pesawat SAM AIR telah dipulangkan ke daerah masing-masing. Pilot Capt M Saefurubi A, First Officer M Arthur VG, mekanik Budijanto. Pilot dan First Officer berasal dari Tangerang, sedangkan sang mekanik berasal dari Balikpapan.
Sementara itu, jenazah Meyke sudah dimakamkan di Jalan Kutai, Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Senin 21 Oktober lalu.
KNKT Periksa Black Box Pesawat SAM Air
Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai memeriksa black box (kotak hitam) pesawat Sam AIR. Kotak hitam ini bisa menjadi kunci untuk mengetahui pasti penyebab jatuhnya pesawat.
Adapun barang bawaan milik korban dijaga oleh pihak berwenang. Olah TKP dihadiri Komandan Korem 133/Nani Wartabone dan Kapolda Gorontalo. Sekitar 100 TNI/Polri menjaga TKP hingga kawasan Bandara Panua Pohuwato.
Siapa Pemilik SAM Air?
Agus Hidayat, pemilik SAM AIR, turut merasakan duka atas tragedi ini. “Saya sangat berduka. Ini kehilangan besar. Bagi keluarga, bagi kami di perusahaan. Kami akan melakukan investigasi mendalam,” ujar pengusaha asal Baranti, Sidrap yang saat ini menjadi anggota DPRD Jayapura.
Advertisement