Lima Alasan! Rugi Tidur Setelah Subuh, Ini Tips Hidup Berkecukupan
“Janganlah tidur setelah shalat Subuh agar menjadi kaya,” tutur seorang ayah kepada putrinya. Ia pun lama merenung pesan ayahandaya itu. Tapi, makin lama makin disadari betapa waktu setelah Subuh merupakan fajar yang memberikan harapan bagi manusia.
Matahari terbit, matahari menyinari buku. Maka makhluk-makhluk ciptaan Allah Ta’ala pun berjalan, bertebaran di muka bumi untuk mencari rezeki. Pada saat itulah, malaikat-malaikan Allah Subhanahu wa-taala (SWT) menyebarkan rezekinya.
“Jadi, saya sekali bila kita tidur sehabis Subuh,” kisah Hj Faridatul Hanum, aktivis PW Muslimat NU Jawa Timur, menyampaikan tips bahagia dalam hidupnya.
“Alhamdulillah, hal ini menjadi habit atau membangunan kebiasaan, kami dalam keluarga,” tutur Pengasuh Pengajian Kaum Ibu di Jemursari Gg Masjid, Wonocolo Surabaya yang sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
Lima Alasan Penting
Berikut lima alasan penting, untuk menghindari tidur setelah Shalat Subuh. Amalan agar tidak tidur setelah Shalat Subuh, merupakan tips penting untuk menghindari kefakiran dan meraih kekayaan untuk makin meningkatkan ibadah kepada Allah Ta’ala.
Pertama, Kehilangan barakah pagi hari
Sebagaimana terdapat dalam Sunan Tirmidzi dan Sunan Abu Daud dan lainnya dari hadis Sakhr bin Wada’ah al Ghamidi radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka”. Ini adalah doa yang agung yang Rasulullah panjatkan agar umatnya memberi perhatian yang besar kepada waktu pagi.
Kedua, Bisa ketinggalan waktu Shalat Subuh
Tidak sedikit dari kita tidur setelah sahur sehingga hal ini bisa menyebabkan ketinggalan jamaah salat subuh (bagi laki-laki) atau bahkan kehilangan waktu salat subuh.
Ketiga, Menyelisihi kebiasaan para salaf
Sebagian ulama salaf membenci tidur setelah Shalat Subuh.
Dari ‘Urwahin bin Zubair, beliau mengatakan, “Dulu Zubair melarang anak-anaknya untuk tidur di waktu pagi.”
Urwah mengatakan, “Sungguh jika aku mendengar bahwa seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka dengan dirinya”. [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah no. 25442 dengan sanad yang sahih].
Yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat adalah setelah mereka melaksanakan salat subuh mereka duduk di masjid hingga matahari terbit.
Keempat, Membuat malas dan melemahkan badan.
Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur, beliau menyatakan bahwa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah mengatakan, “Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat." (Zaadul Ma’ad, 4/222)
Kelima, Pagi adalah waktu dibaginya rezeki
Imam Ibnul Qayyim mengatakan dalam kitabnya Zaadul Ma’aad, bahwasannya orang yang tidur di pagi hari akan menghalanginya dari mendapatkan rezeki. Karena waktu subuh adalah waktu di mana makhluk mencari rezekinya, dan pada waktu tersebut Allah membagi rezeki para makhluk.
Dan beliau menukil dari Ibn ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwasannya dia melihat anaknya tidur di waktu pagi maka ia berkata kepada anaknya ‘Bangunlah engkau! Apakah kamu akan tidur sementara waktu pagi adalah waktu pembagian rezeki?'
Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai salat subuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang saleh. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rezeki dan datangnya barakah (banyak kebaikan).”
Demikian disebutkan dalam Kitab Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah. Semoga bermanfaat. Amiiin.
Advertisement