Liga Prancis Tetap Lanjut di Tengah Lockdown Covid-19
Prancis lockdown secara nasional pada Rabu 28 Oktober 2020 akibat meningkatnya pandemi Covid-19. Langkah ini diambil demi mengekang pertumbuhan cepat infeksi Covid-19. Hal ini dilakukan Prancis karena pada pekan lalu, lebih dari 250 kasus baru terkonfirmasi positif virus corona.
Namun, Liga Prancis tetap berjalan mulai dari divisi pertama hingga ketiga. Tak seperti musim 2019-2020, kali ini Liga Prancis tetap menjalankan kompetisi di tengah lockdown akibat pandemi Covid-19.
Menteri Olahraga Prancis, Roxana Maracieneanu, siap menjamin keberlangsung kegiatan olahraga selama lockdown. Keputusan ini untuk menghindari klub-klub yang akan frustrasi dengan adanya lockdown seperti yang terjadi pada musim 2019-2020. Namun begitu, kompetisi Liga Prancis akan dijalankan tanpa adanya penonton di stadion.
“Minggu-minggu mendatang akan sulit secara ekonomi tetapi juga pada tingkat manusia. Inilah mengapa saya ingin menegaskan kepada Anda bahwa kelangsungan olahraga yang dipraktikan sebagai sebuah profesi akan terjamin,” ungkap Maracineanu.
“Atlet papan atas dan atlet profesional akan bisa terus berlatih. Mereka juga akan dapat terus bersaing dengan berpergian untuk alasan profesional diizinkan,” tambahnya.
Federasi Sepakbola Prancis (FFF) mengonfirmasi bahwa sepakbola hingga divisi ketiga akan tetap berlangsung. Begitu pun dengan sepakbola wanita hingga futsal akan tetap berjalan, meskipun dilakukan secara tertutup.
Sementara itu, Coupe de France yang rencananya akan memainkan putaran keenam dan ketujuh selama lima minggu ke depan, telah ditangguhkan. Situasi ini membuat Coupe de France mengalami penjadwalan ulang.
“Sepakbola berpartisipasi dalam upaya kolektif untuk elawan gelombang kedua epidemi ini,” bunyi pernyataan FFF.
Laga Liga Prancis tingkat atas yang mempertemukan Marseille dengan Lens telah ditunda, Jumat 30 Oktober 2020. Sebanyak 11 anggota tim Lens dinyatakan positif Covid-19.
Selain masalah corona, aksi radikal kembali terjadi di Prancis. Tiga orang tewas, bahkan salah satu korban kepalanya dipenggal dalam aksi penusukan yang berlangsung di sebuah gereja di Kota Nice, pada Kamis, 29 Oktober 2020.
Sejumlah orang dikabarkan terluka dalam serangan yang dilakukan seorang pria bersenjata pisau. Pelaku telah dilumpuhkan polisi dengan timah panas dan saat ini tengah dalam perawatan medis.
Advertisement