Liga 2 Mulai Diputar September, Format Kompetisi Belum Jelas
Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno, menyatakan bahwa Liga 2 bakal diputar mulai September 2021. Namun, sampai saat ini PT LIB belum bisa memastikan format kompetisi kasta kedua ini.
Semula, rencananya Liga 2 2021/2022 akan digulirkan tiga pekan setelah Liga 1 2021/2022. Jika Liga 1 dimulai pada 27 Agustus, maka Liga 2 berpotensi kick-off pada 10 September 2021.
Kendati begitu, format kompetisi ini belum jelas. Maka itu, PT LIB dan PSSI masih akan berembuk untuk mencari formula yang tepat untuk Liga 2. Kesulitan PT LIB dikarenakan skala kompetisi lebih luas, ditambah jumlah peserta lebih banyak ketimbang Liga 1.
"Kami berdiskusi dengan PSSI untuk menentukan formatnya seperti apa. Mana yang kira-kira cocok untuk memenuhi standar kualitas Liga 2," kata Sudjarno.
Situasi Covid-19 ini memaksa PT LIB dan PSSI untuk berpikir keras dalam mencari format kompetisi. Sejauh ini, ada ide untuk membaginya menjadi tiga atau empat grup. Namun operator kompetisi dan federasi juga mempertimbangkan memakai format lama, yakni sistem dua wilayah.
"Kami berharap, Liga 2 bergulir mulai September 2021," tegas Sudjarno.
Empat Tuan Rumah
Liga 2 2021/2022 masih akan diikuti 24 tim kontestan. Kompetisi musim ini juga akan memberlakukan sistem promosi dan degradasi.
Sejauh ini ada delapan klub yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah babak penyisihan grup Liga 2 2021/2022. Mereka adalah PSMS Medan, Sriwijaya FC, Martapura Dewa United, PSCS Cilacap, Kalteng Putra, Persiba Balikpapan, PSPS Riau, dan Persis Solo.
Mereka akan bersaing memperebutkan empat status tuan rumah bila Liga 2 digelar dengan format baru. Penentuan tuan rumah akan diberlakukan dengan cara pengundian.
Liga 2 diprediksi bakal menarik karena kehadiran tim-tim lama rasa baru. Sebut saja RANS Cilegon United hingga AHHA PS Pati.
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengonfirmasi ada enam klub Liga 2 belum menyelesaikan kewajibannya terkait penunggakan gaji pemain. Klub Liga 2 yang masih bersengketa dengan gaji pemain adalah PSMS Medan, Kalteng Putra, PSKC Cimahi, Sriwijaya FC, PSPS Riau, dan Persijap Jepara.
Advertisement