Liga 1 Dilanjutkan, Persebaya Tak Akan Pindah Homebase
PSSI secara resmi akan melanjutkan gelaran kompetisi Liga 1 pada bulan Oktober 2020. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan.
Di saat yang sama, ada kekhawatiran Persebaya akan pindah homebase dari kota asalnya. Pasalnya, Kota Surabaya sedang bersiap menyongsong Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Kandang Persebaya, Gelora Bung Tomo dan juga Gelora 10 Nopember memang sedang direnovasi untuk gelaran internasional itu.
Namun karena masih ada cukup waktu bagi Pemkot Surabaya untuk menyelesaikan renovasi sebelum kick off Liga 1, maka bisa dipastikan Persebaya Surabaya tidak akan pindah markas. Mereka akan tetap bermain di Kota Surabaya.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Iman Krestian.
Menurut Iman, sesuai dengan time table Dinas Cipta Karya, pembangunan dua stadion itu akan selesai dalam 3-4 bulan mendatang. Maka itu, Oktober sudah bisa digunakan untuk Persebaya.
Namun menurutnya, stadion yang paling siap dalam waktu dekat adalah Gelora 10 Nopember atau Stadion Tambaksari. Karena pengerjaan proyek di stadion legendaris itu selesai dalam dua bulan mendatang, atau pada bulan September 2020.
"Bisa kayaknya kalau mau dipakai. kalau bulan oktober, sepertinya kedua stadion sudah siap. Tapi untuk GBT, kita butuh waktu 3-4 bulan dari sekarang. Nah kalau G10N, mungkin dua bulan lagi sudah kelar," kata Iman, Senin 29 Juni 2020.
Iman mengatakan, saat ini di Gelora 10 Nopember sedang dilakukan pengerjaan penanaman rumput bertipe zoysia japonica. Rumput yang sama seperti yang digunakan di Stadion Jatidiri Semarang. Rumput itu adalah rumput yang sesuai dengan standar FIFA.
Dua bulan kedepan, Iman memastikan kondisi rumput dan lapangan G10N sudah siap untuk dipakai oleh Persebaya.
"Harusnya siap ya kalau tidak ada halangan apapun," tegasnya.
Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merilis Surat Keputusan Bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, SKEP terbaru yang ditandatangani pada 27 Juni 2020 dan diumumkan secara resmi pada Minggu, 28 Juni 2020 diambil melalui berbagai pertimbangan.
"Kita perlu melakukan kampanye lewat sepak bola bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar dengan situasi ‘New Normal’ dengan menjalankan protokol kesehatan. Lewat kompetisi sepak bola adalah kampanye yang baik bagi dunia luar," kata Iwan Bule, Minggu 28 Juni 2020.
Iwan mengatakan, Indonesia sebelumnya sudah punya pengalaman mendapat sanksi dari FIFA dan tidak ada kompetisi saat itu, dimana imbas dan akibatnya kurang baik terhadap sepak bola nasional.
Baginya, kompetisi yang dilakukan sekarang adalah untuk kepentingan timnas ke depan, agar pemain selalu berkompetisi dan dengan sendirinya pemain tetap terasah kualitasnya.
Selain itu, bergulirnya kembali kompetisi juga dimaksudkan untuk kepentingan Timnas U-19 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 2021.
Advertisement