Licinnya Memburu MSAT di Ponpes Shiddiqiyyah
Proses penangkapan Moch Subchi Al Tsani (MSAT) alias Mas Bechi alias Jani, tak semudah membalikkan tangan. Pihak kepolisian harus menyisir lahan seluas lima hektar di Pondok Pesantren Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah (Ponpes Shiddiqiyyah), pimpinan KH Muhammad Mukhtar Mukhti.
Satu per satu ruangan di ponpes disisir polisi. Mulai dari pagi, polisi "mengobok-obok" ruang asrama, masjid, ruangan pertemuan, rektorat ponpes hingga lokasi lainnya. Selain itu, polisi juga dihalangi oleh para santri dan sukarelawan selaku pengawal MSAT. Ada sebanyak 320 orang diangkut ke Polres Jombang, Kamis 7 Juli 2022 pagi hingga petang. Ada 20 orang di antaranya masih anak-anak.
Sang ayah juga turut "melindungi" MSAT. Dalam negosiasi dengan Kapolres Jombang AKBP Nurhidayat, Kiai Mukhtar Mukthi didampingi sejumlah santrinya berjanji akan mengatar anaknya ke Polda Jatim pada hari ini saat ponpesnya dikepung ratusan Brimob.
Sebelumnya, Kiai Mukhtar Mukthi meminta agar polisi tidak menangkap anaknya. Kiai menyebut anaknya korban fitnah dan masalah keluarga. Negosiasi itu dilakukan dihadapan ratusan santri dan jemaah tarekat Shidiqqiyyah, Minggu 3 Juli 2022.
Hingga berita ini dipublikasinya, lebih dari 13 jam, proses penangkapan MSAT belum membuahkan hasil.
Tarekat Shidiqqiyyah
Dikutip dari buku "Sejarah Thoriqoh Shiddiqiyah Fase Pertama Kelahiran Kembali Nama Thoriqoh Shiddiqiyah" yang diterbitkan Organisasi Shiddiqiyyah (2015), KH Mukhtar Mukhti lahir pada 14 Oktober 1928. Ia merupakan putra ke-12 dari 11 bersaudara dari pasangan Haji Abdul Mukhti dan Nyai Nasichah.
Saat ini, Kiai Mukhtar Mukthi merupakan pengasuh dan pendiri Ponpes Shiddiqiyyah. Muhammad Shodiq dalam bukunya "Tarekat Shiddiqiyyah di Tengah Masyarakat Urban Surabaya" (2016) menyebut Kiai Mukhtar Mukthi merupakan pendiri sekaligus mursyid tarekat Shiddiqiyyah. Tarekat ini berdiri dan berkembang di Desa Losari Ploso, Jombang pada 1959.
Namun, lanjut Shodiq, Tarekat Shidiqqiyyah pernah divonis Jam'iyyah Ahli Thoriqoh Muktabaroh Indonesia (JATMI) tidak sah. Ini karena tarekat Shiddiqiyyah dianggap tidak memiliki silsilah mata rantai guru yang bersambung ke Nabi Muhammad.
MSAT Anak Band
Sama dengan ayahnya, MSAT juga merupakan pengasuh Ponpes Shiddiqiyah sekaligus menjabat wakil rektor. Pria 42 tahun itu bekerja sama dengan musisi Indra Q, mantan keyboardis SLANK, sejak 2017. Mereka mengembangkan musik metafakta Oxytron di Ponpes Shiddiqiyyah Jombang.
Musik metafakta Oxytron ini unik. Tak sekadar jadi sarana hiburan, musik ini juga mampu menjadi media penyembuhan (healing) berbagai macam penyakit. Dengan perantara musik ini, Indra Q telah membantu sejumlah pasien yang terkena sakit berat seperti kanker payudara, kanker serviks, stroke.
Punya Ilmu Metafakta
MSAT dikenal memiliki keahlian dalam ilmu metafakta. Psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Darul Ulum Jombang, Denok Wigati menyebut ilmu metafakta yang dimaksud adalah ilmu sugesti atau masyarakat umum biasa menyebutnya gendam untuk memperdayai korban.
“Dengan ilmu itulah tersangka memperdaya orang lain. Seperti memperdaya pengikutnya atau korban agar mau menuruti kemauannya,” ujar Denok dikutip dari Okezone.com, Rabu 6 Juli 2022.
Diduga MSAT menggunakan ilmu metafakta ini saat memperdaya para korbannya.
“Terhadap pengguna ilmu gendam atau ilmu metafakta ini sebenarnya masih bisa dilawan jika korban tetap memosisikan dirinya tersadar atau kognitifnya kuat atau mempertahankan kesadaran akal pikirannya,” pungkas Denok.
Advertisement