Liburan, Wisatawan Datangi Lokasi Wisata Sumber Banteng Kediri
Wisata Konservasi Mata Air Sumber Banteng di lingkungan Wangkalan Kelurahan Tempur Rejo Kecamatan Pesantren banyak dikunjungi wisatawan lokal. Ini adalah liburan terakhir pada Libur Panjang Cuti bersama pekan ketiga Mei 2024 ini.
"Sudah 4 hari ini banyak pengunjung yang datang ke sini mas. Kebanyakan ya orang sekitaran kota dan Kabupaten Kediri saja. Ini kan hari terakhir libur panjang cuti bersama," terang penjaga parkir lokasi wisata Sumber Banteng Minggu, 26 Mei 2024.
Dari pengamatan ngopibareng.id pengunjung yang datang lebih dominan dari kalangan keluarga atau orang tua yang mengajak putra putrinya refresing liburan.
"Anak anak harus masuk sekolah lagi besok, jadi hari ini kita bawah kesini mumpung masih liburan," kata mbak Ndari asal Kelurahan Bandar Lor Kota Kediri.
Ibu rumah tangga berusia 34 tahun menyebut, alasan mengajak putra putrinya datang ke wisata Sumber Banteng Kediri karena lokasinya yang rindang dan banyak sekali wahana permainan air. Selain itu, pengunjung tidak ditarik biaya masuk alias gratis. Di sini pengunjung cukup membayar uang parkir. Di sekitar lokasi wisata banyak tersedia makanan dan minuman yang dijual oleh pedagang dengan harga terjangkau.
Wisata konservasi mata air Sumber Banteng merupakan salah satu destinasi yang sudah ada sejak kurang lebih 7 tahun silam. Selain menawarkan konsep sumber mata air yang bersih, di sini juga terdapat wahana bermain seperti halnya flying fox, sewa perahu, sewa ban karet untuk berenang. Ada juga area selfi dengan panorama pohon tinggi menjulang yang rindang, diperkirakan berusia ratusan tahun.
Mengenal Cerita Asal Usul Sumber Banteng
Berdasarkan cerita nenek moyang, dahulu dikabarkan ada seseorang yang sakti bernama Mbah Sepur. Beliau diketahui bertempat tinggal di sekitar lokasi wisata Sumber Banteng. Sebelumnya terdapat perbincangan antara Mbah Sepur dan raja yang memimpin kerajaan bangsa halus menitipkan sumber karena harus kembali ke pantai selatan.
Akan tetapi Mbah Sepur mengajukan sebuah permintaan kepada raja tersebut, agar meninggalkan dua orang Puteri yang salah satunya bernama Sarinah untuk dititipkan kepadanya. Permintaan itu akhirnya disetujui dengan syarat anak cucu dari bangsa manusia jangan sampai ada yang berbuat tidak baik dan harus menjaga sopan santun jika berada di lokasi Sumber Banteng. Dengan begitu anak cucu bangsa halus tidak akan menganggu.
Dahulu saat siang hari di lokasi Sumber Towo atau Sumber Banteng merupakan lokasi dimana Sarinah biasanya melakukan aktivitas mandi, mencuci dan menjemur pakaian. Karena Mbah Sepur sering melakukan aktivitas di Sumber Towo warga desa sebelah menyebut menjadi Sumber Mbah Sepur. Lantaran ada yang menyebut Mbah Sepur bertapa disana.
Konon katanya sudah ada beberapa orang yang membuktikan jika memiliki keinginan dengan tetap berkeyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan perantara air sumber towo maka akan terkabul. Yaitu setelah mandi dan minum air sumber yang ada di sumber Banteng asalkan didasari tujuan dan niatan yang baik.
Dahulu kala di saat masih berupa hutan belantara, disini merupakan tempat mandi Banteng liar. Anehnya saat itu ada yang mengetahui pemilik dari Banteng liat tersebut. Setelah mandi Banteng Banteng itu berkumpul ke kubangan lumpur.
Pada sore hari menjelang malam Banteng Banteng ini berkumpul di daerah barat di lokasi Sumber Banteng yang kemudian diberi nama Kali Kandang Banteng. Hilangnya Banteng Banteng ini kemudian tidak ada yang tahu. Daerah sekitar Sumber Banteng dikenal dengan nama Njanten karena terdapat banyak pohon Jati.
Cerita mengenai asal usul Sumber Banteng turun temurun hingga sampai sekarang. Sampai pada akhirnya Sumber Banteng menjadi sebuah wisata yang mulai dilestarikan oleh masyarakat di lingkungan Kwangkalan dengan mengusung tema alam, budaya dan tradisi.
Advertisement