Liburan, Khofifah Ajak Warga Nikmati Fenomena Es di Gunung Bromo
Fenomena langka kembali terjadi di Gunung Bromo dengan kemunculan fenomena es di lautan pasir yang terjadi beberapa hari terakhir.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, momen tersebut menjadi salah satu alasan bagi para wisatawan mancanegara maupun domestik untuk mendatangi Bromo. Tak hanya menikmati keindahan alam disertai sunrise, fenomena es ini menjadi momen langka yang patut dinikmati.
Ia menyebut, fenomena salju ini terjadi ketika musim kemarau tiba dan terkadang menjadi fenomena tahunan. Tepatnya antara Juni hingga Agustus, sehingga Gunung Bromo dan lautan pasir di sekitaran Bromo menjadi lebih dingin.
"Inilah sisi lain keindahan Gunung Bromo yang selalu membuat kita begitu takjub akan keindahan yang ditawarkan. Fenomena frozen ini fenomena tahunan yang cukup langka. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini untuk segera berkunjung," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat 2 Juni 2023.
Khofifah mengaku, bersyukur Fenomena Frozen ini terjadi pada saat Musim Kemarau dan bertepatan dengan libur panjang dimana terdapat momen Hari Lahir Pancasila dan Hari Raya Waisak mulai tanggal 1 - 4 Juni 2023.
Keindahan alam yang terjadi di Gunung Bromo ini belum tentu akan terjadi di tahun-tahun selanjutnya ataupun musim musim kemarau yang akan datang. Oleh karenanya, kepada masyarakat yang ingin melaksanakan perjalanan wisata dirasa tepat jika berkunjung ke Gunung Bromo saat ini.
"Fenomena frozen atau salju di Lautan Pasir Gunung Bromo ini begitu indah. Saya pikir inilah saatnya bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung menikmati keindahan lain dari Gunung Bromo yang sudah dikenal para traveler," ungkapnya.
Khofifah menjelaskan, jika ingin menyaksikan frozen di Gunung Bromo, masyarakat perlu mengetahui tanda-tandanya lebih dulu. Pertama, suhu dingin di malam hari menjadi tanda pertama yakni mencapai 16 sampai 9 derajat celcius.
Selanjutnya, jika suhu terus menurun sampai mendekati 0 derajat celcius, frozen Gunung Bromo biasa muncul di lautan pasir. Selain pasir, dedaunan juga akan dilapisi upas salju.
"Tapi ingat, bila melihat fenomena ini, jangan lupa menjaga kehangatan tubuh. Siapkan obat obatan, kenakan jaket tebal, kaos tangan, maupun penutup kepala dan kaki saat mendaki gunung ini," pesannya.