Libur Tahun Baru Museum Ganesya Kenalkan Permainan Jelangkung
Menyambut liburan Tahun Baru 2020, Museum Ganesya di Jalan Balearjosari, Kota Malang, Jawa Timur, mengajak pengunjung untuk mengenal kembali permainan tradisional yang kerapkali dianggap mistis oleh masyarakat Indonesia, yaitu jelangkung.
Public Relation Museum Ganesya, Tri Junianto mengatakan bahwa pihaknya menghadirkan permainan jelangkung adalah untuk mengedukasi masyarakat kembali bahwa permainan tersebut bukanlah hal yang mistis.
"Permainan jelangkung itu kan sering dikaitkan dengan pemanggilan arwah gentayangan. Tapi bukan itu, permainan jelangkung merupakan warisan kearifan lokal yang lebih mengajarkan kita kemampuan meditasi," ujarnya, pada Kamis 26 Desember 2019.
Dia mengatakan bahwa permainan jelangkung tersebut nantinya akan dipandu oleh seorang budayawan Kota Malang, yaitu Yongki Irawan.
Yongki sendiri menjelaskan bahwa permainan jelangkung merupakan permainan untuk melatih insting seseorang.
"Ini adalah permainan untuk melatih insting. Insting ini yang memberikan rasa dalam tubuh ini. Jaman sekarang pelatihan insting ini dikenal dengan hypnotherapy," ujarnya.
Namun dalam perjalanannya, kata Yongki, ada beberapa oknum yang menggunakan permainan jelangkung sebagai sarana untuk mendalami ilmu mistis.
"Permainan ini dibuat oleh orangtua kita dulu untuk membangun medan listrik dalam tubuh kita. Membangun medan listrik yaitu dengan beraktivitas jangan terbiasa main gadget melulu," ujarnya.
Adapun permainan jelangkung tersebut kata Yongki, idealnya dimainkan oleh lima orang yang memegang bagian bawah boneka jelangkung.
Mereka lalu disuruh menutup mata, lalu Yongki sebagai instruktur akan memberikan beberapa wejangan kepada peserta untuk merilekskan tubuhnya.
Setelah itu peserta dengan sendirinya akan bergerak secara perlahan. Menggoyang-goyang boneka jelangkung. Kata Yongki ini merupakan transfer medan listrik dari para peserta.
Sekitar 10 menit, Yongki akan menyuruh peserta untuk membuka mata dan melepaskan genggamannya di bagian bahwa boneka jelangkung.
Selain jelangkung, dalam Museum Ganesya tersebut juga ada menampilkan beragam artefak seperti Tosan Aji (senjata pusaka tradisional), Pataka (lambang legitimasi jabatan kerajaan), manik-manik, fragmen, terakota (tembikar/gerabah), benda perunggu serta topeng malangan. Adapun biaya masuk ke Museum Ganesya yaitu sebesar Rp140 ribu.