Libur Sembari Kerja? Kenapa Tidak! Coba Jajal Ubud, Canggu dan Denpasar Bali
Libur makin banyak, jadwal makin menggoda. Tapi pekerjaan masih numpuk seperti tangga bersusun-susun. Ah, jangan khawatir. Semua masih bisa teratasi. Coba deh, jajal Ubud, Canggu dan Denpasar, Bali. Sembari kerja tapi tetap bisa berlibur.
Liburan itu tak menghalangi pekerjaan. Kalau masih tak percaya, silakan Googling. Cek sendiri testimoni dari traveller-traveller dunia. Hasilnya pasti akan membuat Anda tercengang. Yang wow, spesial, pasti akan mudah ditemukan sembari tetap full aktivitas.
Karena disambi bekerja, tentu beberapa item lokasi harus mendukung. Tidak membuat capek. Maka pilihan Ubud, Canggu dan Denpasar adalah pilihan tepat. Tempat-tempay ini diakui dunia sebagai salah satu Digital Nomad terbaik dunia.
Digital Nomad? Apa sih itu? Kenapa juga itu sampai ngehits di berbagai belahan dunia?
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali A. A. Gede Yuniartha Putra, mengatakan, inilah gaya hidup milenial. Gaya pakaiannya tidak harus berjas dan berdasi. Mereka bisa mengenakan kaos, celana pendek dan sendal jepit.
Kantornya pun tak harus di gedung-gedung. Mereka bisa bekerja di depan kolam renang, di pinggir pantai, bahkan kerja di kereta sambil menikmati perjalanan.
Bill Gates, pendiri Microsoft, sejak 2006 silam pernah memprediksi trend ini bakal booming. Saat teknologi digital semakin berkembang, semakin banyak fasilitas yang memungkinkan seseorang bekerja melalui laptop atau smartphone.
“Di Bali sudah banyak yang seperti itu. Kalau ada wisatawan yang travelling dengan menenteng laptop, hampir bisa dipastikan mereka Digital Nomad,” tambahnya.
Kebetulan, Bali punya Ubud. Jaringan internet yang menjadi urat nadinya sangat oke. Suasananya sangat fun. Sangat nyaman. Akses, atraksi dan amenitasnya berstandar global.
Tak heran, Nomadlist menempatkan Ubud di strip dua dunia. Alam dan infrastrukturnya dinilai seimbang. Sangat perfect untuk berkarya sambil liburan.
Score penilaiannya sangat tinggi. Angkanya mencapai 4,97/5. Semua item penilaiannya mendekati angka sempurna. Yang pertama, ubud dinilai sangat menyenangkan. Suhunya pun hangat, sekitar 28 derajat celcius.
Biaya hidupnya? Sangat murah. Untuk level destinasi kelas dunia, harga yang ditawarkan hanya USD1,050/minggu. Selain itu, Ubud juga sangat friendly kepada pendatang khususnya kaum wanita.
“Pengakuan atas prestasi yang dimiliki Ubud, Canggu, dan Denpasar tentu luar biasa. Semua elemen di sana sudah bekerja keras untuk menampilkan yang terbaik. Kami berharap akan semakin banyak lagi para Travel Blogger yang datang ke sini,” ungkap Agung – sapaan akrab A. A. Gede Yuniartha.
Agung memang pantas bangga. Maklum, Ubud Bali sukses melampui status Nomad Digital Barcelona, Spanyol. Keramahan di Barcelona dinilai sangat flat. Kotanya ini juga berlabel super mahal. Biaya hidup di sana USD2,094/minggu. Hasilnya, ubud Bali unggul 0,18 point dari Barcelona.
“Keramahan menyambut wisatawan sangat penting. Ubud dan destinasi lain di Bali mengedepankan hal itu. Siapapun yang berkunjung ke Bali, pasti akan ketagihan,” jelas Gede Yuniartha.
Dominasi Bali sebagai destinasi Digital Nomad dilengkapi Canggu dan Denpasar. Canggu kini berada di strip enam dunia dengan total angka 4,66/5. Point plus Canggu dengan keramahannya juga ditopang kekuatan internet 15 Mbps. Biaya hidupnya pun hanya USD1,101/minggu. Canggu bahkan ada di atas Berlin (Jerman), Budapest (Hungaria), bahkan Kuala Lumpur (Malaysia).
Denpasar juga tak kalah okenya. Posisinya ada di strip 31 dunia. Biaya hidup di Denpasar dinilai sangat murah. Spendingnya hanya USD579/minggu. Walkability-nya juga dinilai sangat oke.
“Secara overall posisi Bali sebagai destinasi Digital Nomad sangat bagus. Sangat mengerti kebutuhan generasi milenial khususnya para pelaku Digital Nomad,” timpal Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti.
Menteri Pariwisata tak mau ketinggalan merespon hal ini. “Bali untuk sebuah destinasi wisata itu sempurna. Kuat di Attractiveness (daya tarik), Ammenities (fasilitas pendukung/akomodasi), dan Access (akses),” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.
Untuk kalangan milenial pun, destinasinya sangat friendly. Punya banyak spot yang menarik untuk dipamerkan pakai foto dan video di media sosial (instagramable).
"Saya jamin ada banyak yang instagramable. Sangat keren untuk dibuat foto dan video indah. Jadi yang tidak ingin melewatkan momen pergantian tahun sambil bekerja, silakan ke Ubud, Canggu dan Denpasar di Bali," kata Arief. (*)