Libur Panjang, PT KAI Siapkan Posko Covid-19 di Tiap Stasiun
PT Kereta Api Daop 8 Surabaya terus mengampanyekan penerapan 3M yaitu wajib memakai masker, wajib menjaga jarak dan wajib mencuci tangan kepada penumpang maupun karyawannya.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto memprediksi akan terjadi lonjakan penumpang kereta api di Daop 8 hingga 1 November 2020, besok.
Agar tidak terjadi kerumunan penumpang pihak telah menambah 4 perjalanan KA jarak jauh yaitu, KA Majapahit relasi Malang - Pasar Senen (Jakarta), KA Gajayana Fakultatif relasi Malang–Gambir (Jakarta), Mutiara Selatan relasi Surabaya Gubeng- Bandung, Sembrani Tambahan relasi Surabaya Pasarturi-Gambir (Jakarta).
Di setiap perjalanan KA, Suprapto menjelaskan pihaknya membatasi jumlah penumpang agar dapat menerapkan physical distancing atau jaga jarak. Ia mencontohkan untuk KA Majapahit yang terdiri dari 8 gerbong dengan total kapasitas sebanyak 624 tempat duduk, kuotanya dipangkas agar bisa menerapkan physical distancing.
"Karena adanya peraturan physical distancing, maka KA Majapahit hanya diisi dengan kapasitas 430 tempat duduk," ungkapnya pada Sabtu, 31 Oktober 2020.
Penumpang pun diminta menerapkan protokol kesehatan secara ketat, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak selama berada di area stasiun dan di atas kereta. Untuk memastikan penerapan protokol, Suprapto menerangkan di tiap stasiun sudah ada posko pengawalan terkait protokol kesehatan.
“Pada saat libur panjang kita laksanakan posko untuk mengawal. Petugas kami tidak ada yang libur saat momen libur panjang ini,” katanya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar penumpang bisa datang satu hari sebelum keberangkatan ketika menggunakan layanan rapid test yang disediakan PT KAI.
"Hal ini demi kelancaran perjalanan dan agar tidak terjadi keterlambatan yang bisa membuat penumpang tertinggal perjalanan KA akibat antrean rapid test yang cukup padat,” tuturnya.
Salah satu penumpang KA di Stasiun Malang, Rini Ardiani, mengatakan di masa pandemi Covid-19 ini, ia lebih nyaman menggunakan transportasi kereta.
“Dari dulu lebih suka naik kereta, apalagi di masa pandemi kita tahu kalau protokol kesehatan di stasiun maupun kereta dilakukan secara ketat, jadi kita merasa lebih aman,” ujarnya.
Momen libur panjang ini digunakan oleh Rini untuk mengunjungi saudaranya di Bojonegoro. Ia menumpang KA Jayabaya. Rini termasuk warga yang patuh protokol kesehatan karena memakai masker dan juga membawa hand sanitizer.
“Bepergian di masa pandemi Covid-19 memang ada ketakutan, karena kita pasti bertemu orang banyak. Tetapi semua tergantung antisipasi kita, tetap waspada dan menjaga jarak. Kalau di atas kereta aman karena tempat duduk antar penumpang berjarak,” tutupnya.
Advertisement