Libur Panjang, Okupansi Hotel di Malang Belum Terdongkrak
Momentum libur panjang pada peringatan Isra' Mi'raj pada 1 Maret dan libur perayaan Hari Raya Nyepi pada 3 Maret serta libur akhir pekan hingga Minggu, 6 Maret 2022, mendatang belum dapat mendongkrak okupansi hotel di Kota Malang.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basuki mengatakan, bahwa meski ada rangkaian long weekend, okupansi pengunjung tidak mengalami kenaikan.
"Untuk okupansi masih biasa saja. Angkanya masih berada di kisaran 30 hingga 40 persen. Rangkaian libur panjang sekarang memang tidak ramai," ujarnya pada Sabtu, 5 Maret 2022.
Meski begitu, kata Basuki, pihaknya masih bersyukur bahwa okupansi saat ini masih stabil dan tidak mengalami penurunan akibat terdampak penyebaran Covid-19 varian Omicron.
"Untuk libur panjang saat ini memang tingkat kunjungan hotel masih stagnan. Kami mungkin disebabkan masyarakat masih waspada terkait penyebaran Omicron," katanya.
Sementara itu, Basuki mengatakan, untuk acara Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) di beberapa hotel saat ini masih jalan. Kebanyakan yang mengambil acara MICE di hotel ada instansi seperti pemerintah daerah (pemda) hingga lembaga kementerian.
"Kalau untuk MICE itu kebanyakan acara terkait sosialisasi. Rata-rata beberapa hotel itu dalam satu bulan menyelenggarakan sebanyak dua hingga tiga kali," ujarnya.
Basuki menambahkan, bahwa untuk terus meningkatkan okupansi, sejumlah hotel harus mampu beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19 dan juga menawarkan promo menarik bagi pengunjung.
"Memang sekarang beberapa hotel sudah menjalankan itu. Dari PHRI kami membantu dengan melakukan promosi secara langsung kepada instansi-instansi pemerintahan," katanya.
Advertisement