Libur Panjang Lebaran, Hunian Hotel-Homestay di Bromo Naik 75%
Akhir liburan panjang Lebaran yang bertepatan dengan akhir pekan (week end) membuat kawasan Gunung Bromo diserbu wisatawan. Tingkat hunian (okupansi) hotel dan rumah penginapan (homestay) di kawasan Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo pun meningkat hingga 75%.
"Sebenarnya, peningkatan okupansi hotel dan homestay mulai terlihat sejak H-2 Lebaran. Dan akhir pekan ini tingkat okupansi hotel dan homestay meningkat sekitar 75 persen," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo, Digdoyo P. Djamaludin, Sabtu malam, 7 Mei 2022.
Yoyok, panggilan akrab Digdoyo P. Djamaludin mengakui, memang tidak semua wisatawan menginap di hotel dan homestay. Sebagian wisatawan memilih hanya berjalan-jalan di Laut Pasir (Kaldera) Bromo kemudian pulang tanpa menginap di kawasan Bromo.
Meskipun sebagian wisatawan Bromo tidak menginap, kata Yoyok, tetap berdampak positif bagi pemilik hotel dan restoran. Sebab sebagian wisatawan masih menyempatkan makan dan minum di restoran atau warung-warung milik warga setempat.
Dikatakan hotel dan homestay di kawasan Bromo, Probolinggo memiliki 528 kamar. "Syukurlan sebanyak 404 kamar telah terisi wisatawan, didominasi wisatawan lokal, dan sebagian kecil kurang dari 1 persen wisatawan asing," katanya.
Soal meningkatnya jumlah wisatawan juga diakui Khoirul Umam, pemilik jip wisata di Gunung Bromo. "Berkah liburan Lebaran dan pandemi Covid-19 yang mulai mereda, jip-jip wisata banyak dipesan wisatawan," ujarnya.
Wisatawan yang memasuki Bromo dari pintu gerbang Probolinggo, kata Umam, biasanya meminta diantarkan jip-jip wisata ke berbagai tujuan. Mulai, Seruni Point, tangga Gunung Bromo, Pasir Berbisik, hingga Bukit Teletubbies.
Sementara Sono Wahyu, pemilik jasa wisata "Juragan Bromo" mengaku, sejak H-2 Lebaran biro jasanya sering melayani wisatawan. Setiap hari ratusan wisatawan lokal berbondong-bondong berkunjung ke Gunung Bromo.
"Setiap hari, kami bisa melayani 100-200 wisatawan. Dalam sehari terkadang kami sampai dua kali keberangkatan, padahal biasanya hanya sekali keberangkatan," katanya.