Libur Panjang Akhir Pekan, Kasus Covid di AS Tertinggi di Dunia
Libur akhir panjang pekan baru saja berlangsung di Amerika Serikat (AS). Pantai, danau dan jalanan dipenuhi dengan warga yang berjemur, memancing, atau sekadar berjalan-jalan. Sementara, di saat yang sama, kasus kematian melonjak cepat mendekati angka 100 ribu.
Libur panjang itu ditandai dengan peringatan The Memorial Day. Hari di mana makam di seluruh wilayah Amerika Serikat dihiasi dengan bendera nasional, untuk mengenang mereka yang gugur dalam perang Amerika. Sebagian warga di Amerika Serikat merayakannya dengan berkumpul dan keluar rumah.
Peringatan itu, tahun ini juga menjadi masa berkabung atas meninggalnya 97 ribu pasien akibat covid-19. Media setempat, seperti the New York Times, menampilkan 1000 daftar nama korban yang meninggal akibat covid-19, sebagai upaya memunculkan empati kemanusiaan atas hilangnya nyawa.
"Kami ingin memanusiakan angka yang terus meningkat dan tak bisa dikendalikan lagi. Ini tentang kehidupan sehari-hari. Tentang jumlah kematian yang terus meningkat, dan membuat semakin terkejut,” kata Marc Lacey, editor New York Times, pada Reuters, Senin 25 Mei 2020.
Di antara nama yang masuk dalam daftar media massa tersebut adalah Lila Fenwick, usia 87 tahun, perempuan kulit hitam pertama yang lulus dari Fakultas Hukum Harvard, juga ada Romi Cohn, usia 91 tahun, yang menyelamatkan 56 keluarga Yahudi, dan Hailey Herrera, 25 tahun, tenaga kesehatan yang memberikan tenaganya untuk berempati pada korban covid-19.
CRINGEWORTHY CROWD: Social distancing does not appear to be in place at a Missouri bar where hundreds gathered to celebrate over the Memorial Day weekend. DETAILS: https://t.co/yBdeMYD0fy pic.twitter.com/8H0JJijj0B
— FOX 13 Tampa Bay (@FOX13News) May 24, 2020
Di saat yang sama, seluruh negara bagian di AS sedang melonggarkan pembatasan. Di Illinois dan New York, restoran tetap dilarang melayani makan di tempat, dan salon rambut masih tutup. Sementara di wilayah Selatan, sebagian besar usaha buka, namun dengan pembatasan.
Minggu lalu, 11 negara bagian melaporkan kasus baru, termasuk Alabama, Arkansas, Minnesota, North Dakota, New Hampshire, Maryland, Maine, Nevada, Utah, Virginia, dan Wisconsin.
Sementara jumlah kasus di Amerika Serikat mencapai 1,6 juta, menjadi yang tertinggi di dunia. Prediksi kematian kasar diduga melampaui 100 ribu pada 1 Juni 2020.
Namun, permintaan untuk mengenakan masker jika di luar rumah banyak menuai protes dan penolakan dari warganya. Banyak video yang viral di media sosial menunjukkan konsumen yang marah ketika diingatkan menggunakan masker.
Di sejumlah tepat, upaya mengurai kerumunan terpaksa dilakukan dengan paksaan. Seperti di sebuah pantai di Florida dan negara bagian di kawasan teluk. Polisi setempat membubarkan kerumunan yang sangat padat di perairan pantai tersebut.
Advertisement