Libur Natal dan Tahun Baru, Okupansi Hotel di Malang Masih Rendah
Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Malang membuat beberapa sektor pariwisata ikut terdampak. Salah satunya penyedia jasa wisata yaitu perhotelan. Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), okupansi hotel di Kota Malang cenderung menurun.
Banquet Sales Executive Atria Hotel and Convention Malang, Brigit Puspitasari mengungkapkan, saat ini okupansi di Hotel Atria masih berada di kisaran 30 sampai 35 persen.
"Untuk okupansi hotel di akhir tahun, dari 175 kamar yang kami jual, hanya terisi sekitar 30 persen," tuturnya pada Selasa 8 Desember 2020.
Padahal menurutnya, pada libur kemerdekaan Republik Indonesia (RI) hampir semua kamar di Atria Hotel terisi. Brigit menduga, para wisatawan masih takut untuk berlibur mengingat kasus Covid-19 yang meningkat.
Namun, ia memprediksi okupansi akan naik mendekati akhir Desember 2020, ini. "Kayaknya, last minute booking akan dilakukan tamu yang datang. Hotel kami menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.
Di sisi lain, Public Relation Officer Hotel Santika Premiere Malang, Essa Sinaga mengatakan bahwa pada awal Desember 2020, tingkat keterisian kamar memang masih belum terlihat.
Apalagi dengan lonjakan kasus Covid-19 pada Desember 2020, ini kata Essa membuat masyarakat memiliki pertimbangan sendiri untuk berwisata ke luar kota.
"Selama masa pandemi, pihak hotel tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Tamu wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Serta, sebelum memasuki hotel, tamu wajib mengukur suhu tubuh," tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan sampai saat ini tingkat okupansi hotel di Kota Malang berada di kisaran 30 hingga 50 persen.
"Tingkat okupansi hotel berada di angka 35 sampai 50 persen. Sebab, tidak semua kamar hotel dijual," tutupnya.